Pecandu narkoba merupakan orang yang harus segera ditangani dan diobati. Namun cara penangananan atau pengobatan yang dilakukan, tidak bisa disamakan dengan orang sakit lainnya. Hal tersebut membutuhkan kepedulian anggota masyarakat, agar mereka mau untuk dipulihkan dengan cara direhabilitasi.Bagi pecandu, mereka masih malu dan takut untuk direhabilitasi, sehingga mereka enggan untuk direhabilitasi, demikian menurut Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) ,dr. Kusman Surya Kusumah, ketika memberikan bekal adiksi kepada sekitar 30 anggota Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI), Kamis (17/10) di Kantor Sekretariat PWKI, Jakarta. Menurut dr. Kusman, mereka butuh kepedulian dari kita supaya mereka mau untuk direhabilitasi.dr. Kusman menyatakan bahwa, bukan rasa simpati yang dibutuhkan bagi para pecandu, namun rasa empati kita terhadap mereka. Mereka tidak butuh untuk dikasihani, tutur dr. kusman. Dengan memberikan rasa empati kita kepada pecandu, maka mereka akan terbuka terhadap kita, sehingga proses pemulihan akan berjalan dengan efektif.Berdasarkan dari pernyataan dr. Kusman rasa empati yang dapat kita berikan kepada mereka dapat berupa pendekatan dan berkomunikasi kepada mereka. Namun dalam berkomunikasi kepada mereka, lanjut dr. Kusman, ada kata-kata yang tidak boleh keluar dari mulut kita, yaitu kata Tidak, Jangan dan Harus. Karena menurutnya kata-kata tersebut merupakan kata-kata yang bisa berkonotasi negatif bagi mereka.Melalui rasa kepedulian terhadap kondisi pecandu, rasa empati ini dapat muncul. Dalam menangani pecandu dibutuhkan rasa sosial yang tinggi, kata dr. Kusman. Menurut dr. Kusman kita harus fokus terhadap bagaimana mereka dapat kembali pulih. Kita tidak boleh melihat masalah-masalah lain, seperti hukum, penanganan terhadap pengedar, dan lain-lain.Pada persentasinya, dr. Kusman juga menganjurkan kepada seluruh para pemuka agama dan lembaga masyarakat yang berbasis agama yang ada di Indonesia, untuk supaya peduli dengan masalah narkoba ini. Pemuka agama dinilai bisa sangat efektif dalam membina moralitas dan kerohanian si-pecandu tersebut.Permasalahan utama yang dihadapi dari pecandu yaitu rusaknya moralitas dari si-pecandu. Dengan adanya lembaga masyarakat, khususnya lembaga organisasi berbasis keagamaan dan pemuka agama, diharapkan menjadi salah satu unsur penting dalam upaya pemulihan korban penyalah guna dan pecandu narkoba.Selain itu lembaga dan pemuka agama juga bisa diharapkan sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam menjangkau dan mendampingi mereka untuk dapat direhabilitasi. Karena masih banyak pecandu yang masih tersembunyi yang belum tertangani.Dikesempatan yang sama, dr Erniawati Lestari, selaku narasumber dalam pembekalan adiksi tersebut mengatakan, orang kecanduan narkoba, merupakan orang yang mengidap penyakit, namun dalam penanganannya tidak bisa dilakukan seperti orang sakit pada umumnya.Penangan mereka harus dengan cara direhabilitasi, baik rehabilitasi sosial maupun rehabilitasi medis. Namun menurut dr. Ernia, seperti apa yang telah disebutkan oleh dr. Kusman, untuk mengajak mereka supaya mereka mau untuk direhabilitasi sangat sulit. Banyak cara yang harus dilakukan, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara berkomunikasi atau konseling.
Berita Utama
Pecandu Tidak Butuh Kasihan
Terkini
-
KEPALA BNN RI USULKAN BALAI LATIHAN KERJA BERSINAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL 18 Sep 2025
-
KUNJUNGI BALI, KEPALA BNN RI TINJAU LANGSUNG KANTOR BNN KOTA DENPASAR 18 Sep 2025
-
ISSUP REGIONAL CONFERENCE 2025: KEPALA BNN RI TEKANKAN KOLABORASI INTERNASIONAL HADAPI NARKOBA 18 Sep 2025
-
BNN SALURKAN 2.000 PAKET SEMBAKO UNTUK KORBAN BANJIR DI BALI 18 Sep 2025
-
HADAPI TANTANGAN ADIKSI MODERN, BNN GELAR WORKSHOP PENANGANAN KOMORBIDITAS GAMBLING DAN NARKOTIKA 17 Sep 2025
-
KOLABORASI BNN DAN ISSUP: LIMA HARI, 48 NEGARA, SATU TUJUAN BERSAMA 17 Sep 2025
-
KUATKAN PROGRAM P4GN, KEPALA BNN RI AUDIENSI DENGAN GUBERNUR DKI JAKARTA 16 Sep 2025
Populer
- Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
- PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO RESMI MELANTIK SUYUDI ARIO SETO SEBAGAI KEPALA BNN RI 25 Agu 2025
- PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
- KEPALA BNN RI TEGASKAN KOMITMEN PERANG MELAWAN NARKOBA UNTUK KEMANUSIAAN 28 Agu 2025
- BNN RESMI TUTUP PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2025, CETAK SDM UNGGUL DAN BERINTEGRITAS 27 Agu 2025
- RESMI JABAT KEPALA BNN RI, SUYUDI ARIO SETO HADIRI AGENDA PERDANA BERSAMA PRESIDEN PRABOWO 27 Agu 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI PENUTUPAN P3N XXV TAHUN 2025 21 Agu 2025