Penanganan permasalahan narkotika tidak hanya menjadi isu hangat di tanah air, tetapi juga di berbagai negara di dunia. Berbagai kerjasama digalang untuk melakukan berbagai upaya menekan laju peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.Myanmar sebagai salah satu negara anggota ASEAN yang juga memiliki permasalahan narkotika pun bertendang khusus ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Selasa (8/8). Kedatangan Myanmar ke Indonesia tak lain yakni untuk secara langsung mempelajari proses rehabilitasi yang dilakukan oleh BNN.Sebagaimana diketahui bahwa rehabilitasi merupakan salah satu hal yang disebut-sebut oleh UNODC dalam pendekatan mengurangi supply. Oleh karenanya, pemerintah Myanmar melalui perwakilannya dari Kementerian Dalam Negeri yakni U Naing Win selaku Direktur, Dr. Thant Zaw Win selaku Deputi Direktur berserta staf serta Kementerian Kesehatan dan Olahraga yakni Dr. Myin Han selaku Direktur Jendral Layanan Kesehatan, Dr. Thida Kyu Deputi Jenderal Direktur Layanan Kesehatan beserta staf didampingi oleh perwakilan dari UNAIDS, WHO dan UNODC melakukan kunjungan kerja dalam rangka membuat proses rehabilitasi yang baik dengan menjadikan rehabilitasi BNN sebagai pembanding.Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan study tour yang dilakukan delegasi Myanmar dalam rangka pengembangan kebijakan, program, dan praktik terkait permasalahan kesehatan, termasuk dalam layanan publik dan penanganan alternatif bagi para penyalahguna narkoba. Rombongan diterima secara langsung oleh Kepala BNN, Komjen Pol. Budi Waseso dan kemudian dilanjutkan dengan berdiskusi bersama Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr. Diah Setia Utami, Direktur Kerjasama BNN, Direktur Pasca Rehabilitasi BNN, dan Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRIP) BNN.Dalam paparannya Deputi Rehabilitasi BNN menjelaskan mengenai berbagai prosedur yang dimiliki oleh BNN dalam proses rehabilitasi. Diah juga menjelaskan berbagai layanan sarana dan prasarana yang dimiliki BNN bagi pecandu dan penyalahguna yang direhabilitasi. Saat ini kami telah menerapkan standardisasi program rehabilitasi yang mengacu kepada standard UNODC. Standard rehabilitasi tersebut tidak hanya diterapkan di balai-balai rehab yang dimiliki oleh BNN, tetapi juga diterapkan untuk seluruh NGO dan lembaga rehabilitasi di seluruh Indonesia, ujar Diah.BNN dan Myanmar pun berniat untuk selanjutnya menguatkan kerjasama dalam penanganan permasalah narkotika antara dua negara. Dengan adanya pertemuan ini keduanya bersepakat untuk membuat sinergitas dengan langkah-langkah strategis seperti MoU dan lain sebagainya.stopnarkoba
Berita Utama
Myanmar Pelajari Kebijakan Program Rehabilitasi BNN
Terkini
-
KEPALA BNN RI AJUKAN TAMBAHAN ANGGARAN TAHUN 2026 SEBESAR RP 1,14 TRILIUN 10 Jul 2025
-
BNN TEGASKAN KOMITMEN NASIONAL, DESA SANCANG JADI LOKUS PENGUATAN P4GN 10 Jul 2025
-
ISTRI WAPRES KUNJUNGI BOOTH BNN DI RAKERNAS X PKK DAN PERINGATAN HKG PKK KE-53 10 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KOMPETENSI PETUGAS REHABILITASI MELALUI PELATIHAN KONSELING DAN ASESMEN 09 Jul 2025
-
BNN DAN MYANMAR SEPAKAT PERKUAT KOLABORASI PEMBERANTASAN NARKOTIKA 09 Jul 2025
-
BRIEFING ON THE 2025 WORLD DRUG REPORT: BNN-UNODC PERKUAT KOMITMEN REGIONAL HADAPI ANCANMAN NARKOBA SINTETIK 08 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA MELALUI PELATIHAN PETUGAS 08 Jul 2025
Populer
- BNN DAN UKSW JALIN KERJA SAMA UNTUK PENGUATAN PROGRAM REHABILITASI NARKOTIKA BERKELANJUTAN 15 Jun 2025
- KOLABORASI PENGUNGKAPAN KASUS JARINGAN NARKOTIKA: PEREMPUAN JADI ‘PION’ STRATEGIS DALAM SINDIKAT TERORGANISIR 23 Jun 2025
- BNN DAN KOWANI TEKEN KERJA SAMA, PERKUAT PERAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN NARKOBA 11 Jun 2025
- BNN RI DAN DESK PEMBERANTASAN NARKOBA MUSNAHKAN 2 TON SABU, BUKTI NYATA AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI 13 Jun 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI SIDANG TERBUKA PROMOSI DOKTOR ALEXANDER SABAR 21 Jun 2025
- MUSNAHKAN NARKOTIKA DI KP. BONCOS, BNN NYATAKAN PERANG TERBUKA TERHADAP NARKOBA 02 Jul 2025
- TANDATANGANI SKK, BNN DAN KEJATI KEPULAUAN RIAU BERSINERGI HADAPI GUGATAN PERDATA 22 Jun 2025