BNN berhasil menyita 6.116, 02 gram sabu dan 1.292 butir ekstasi dari tiga kasus berbeda. Sesuai dengan aturan, BNN menyisihkan 113, 5 gram sabu dan 20 butir ekstasi guna kepentingan uji laboratorium, IPTEK, Diklat dan persidangan.Seluruh barang bukti tersebut merupakan hasil dari pengungkapan tiga kasus Narkotika. Kasus pertama adalah diamankannya Ronald (31) sebagai tersangka pada Selasa, (07/10) lalu. Ronald ditangkap saat mengambil paket di sebuah perusahaan jasa titipan kilat di jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah, ujar Drs.Sumirat Dwiyanto, M.Si, Kepala Bagian Humas dan Dokumentasi BNN, saat menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti, di halaman parkir BNN, Senin (3/11).Ronald kedapatan membawa paket asal Malaysia yang berisi 148 gram sabu. Kepada petugas, Ronald mengaku nekat menjadi kurir karena terbelit hutang pada seorang Bandar. Pria asal Mojosongo, Sutakarta ini mengaku barang tersebut akan diserahkan pada seseorang yang berdomisili di daerah Balong, Surakarta. Atas perbuatannya, Ronald dijerat dengan pasal 114 ayat (2), pasal 113 ayat (2), dan pasal 112 ayat (2) Jo pasal 132 ayat (1) UU No.35 Tahun 2009 dengan pidana maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.Sementara itu, kasus kedua yang berhasil diungkap sebelumnya adalah keterlibatan buruh pabrik botol dalam jaringan narkotika internasional. Adalah Yeni (31) beserta suaminya, Miftah (25) yang merupakan tersangka pada kasus kedua ini. Petugas berhasil menyita sabu seberat 5.951 gram dari dalam rumahnya.Setelah mereka berhasil dibekuk, seorang pembeli masih melakukan komunikasi dengan Yeni. Pada Kamis (09/10), petugas langsung melakukan controlled delivery di sekitar Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur. Setelah Yeni menyerahkan barang seberat 100 gram kepada Andre, petugas langsung menciduk Andre.Selang dua hari, seorang pria memesan sabu pada Yeni dan mengajak bertemu di sekitar PGC. BNN pun meringkus Wawan sesaat setelah menerima sabu seberat 300,5 gram dari Yeni. Setelah pemeriksaan dilakukan terhadap Wawan, petugas mengetahui bahwa pengendalinya adalah Karno. BNN selanjutnya mengamankan Karno di Bogor, rumahnya.Keterlibatan Yeni dalam jaringan narkotika ini berawal dari perkenalannya dengan CU (DPO), seorang pria asal Nigeria yang hingga saat ini masih buron. CU memiliki kaki tangan bernama B (WN Nigeria) yang bertugas mengendalikan peredaran barang. Yeni melakukan aksinya selama ini atas petunjuk B. Atas perbuatannya, seluruh tersangka dikenakan pasal 114 ayat (2) dan 112 ayat (2) Jo 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 dengan pidana maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.Kasus terakhir yang berhasil diungkap adalah penyelundupan 1.292 butir ekstasi yang melibatkan Zahara Meuthia alias Tia (32) dan rekannya, Julifan (34). Keduanya diamankan petugas pada Kamis, (09/10/2014) setelah melakukan transaksi di dalam mobil di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.Petugas menemukan satu bungkus kristal bening seberat 53, 02 gram dan 1.292 butir ekstasi seberat 381 gram. Kepada petugas Tia mengaku bahwa sabu yang ada padanya adalah titipan seorang pria berinisial D (DPO), sedangkan ribuan pil ekstasi tersebut adalah barang yang baru saja diambilnya dari Julifan atas perintah D.Berbeda dengan Tia, Julifan mengaku mendapat perintah melalui telepon dari seseorang yang mengaku bernama Dun (DPO). Ia diminta untuk mengambil sebuah bingkisan putih di pinggir jalan di kawasan Juanda, Depok. Di dalam bingkisan tersebut terdapat satu kotak makanan dan satu bungkus rokok. Setelah Julian mengambil bingkisan tersebut, Dun kembali menelpon lalu meminta Julifan menyimpan bungkus rokok dan menyerahkan kotak makanan tersebut kepada Tia. Atas perbuatannya, Tia dan Julifan terancam pasal 112 ayat (2) dan pasal 114 ayat (2) UU No.35 Tahun 2009 dengan pidana hukuman mati atau penjara seumur hidup. (HM)
Berita Utama
Musnahkan Sabu Dan Ekstasi Dari Delapan Tersangka
Terkini
-
BNN GOES TO SCHOOL, KEPALA BNN RI AJAK PELAJAR SMPN 70 JAKARTA WUJUDKAN SEKOLAH BERSINAR 16 Des 2025 -
AUDIENSI DENGAN BNPP, KEPALA BNN RI SOROTI ANCAMAN NARKOTIKA DI JALUR PERBATASAN 16 Des 2025 -
BNN BEKALI PEJABAT BARU, AKSELERASIKAN WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 16 Des 2025 -
BNN TERIMA PENGHARGAAN OPSI KEMENPANRB ATAS INOVASI LAYANAN REHABILITASI PADA KELOMPOK RENTAN 15 Des 2025 -
LANTIK 13 PEJABAT TINGGI PRATAMA, KEPALA BNN RI: TEKANKAN PENTINGNYA SOLIDITAS DAN INTEGRITAS DALAM WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 15 Des 2025 -
HADIRI PERESMIAN MASJID JAMI AR RIDWAN, KEPALA BNN RI PERKUAT SINERGI KEBANGSAAN 14 Des 2025 -
BNN PERKUAT KAPASITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI DI KAWASAN RAWAN NARKOBA 12 Des 2025
Populer
- HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Nov 2025

- BNN RI OPERASI GABUNGAN DI BERLAN JAKARTA TIMUR: AMANKAN 24 ORANG, SALAH SATUNYA SEORANG BANDAR 26 Nov 2025

- KEPALA BNN RI RAIH PENGHARGAAN PADA DETIKCOM AWARDS 2025 26 Nov 2025

- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENT CENTER)DALAM RANGKA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 26 Nov 2025

- PEDULI SEMERU, BNN SALURKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KE LUMAJANG 26 Nov 2025

- BNN–BAIS TNI BERHASIL AMANKAN BURONAN INTERNASIONAL DEWI ASTUTIK DI KAMBOJA 03 Des 2025

- PERKUAT KETAHANAN DI KAWASAN RENTAN, MASYARAKAT KAMPUNG PERMATA DIBEKALI KETERAMPILAN BERNILAI EKONOMI 26 Nov 2025
