Jual beli masalah dalam sebuah diskusi menjadi salah satu cara nyata dalam merangkum sejumlah rekomendasi yang bisa jadi acuan dalam penentuan kebijakan. Dalam konteks permasalahan narkoba, diskusi yang sangat fokus atau terarah alias Focus Group Discussion (FGD) telah menjadi salah satu terobosan BNN dalam merumuskan permasalahan yang ada, dan memformulasikannya dalam bentuk rekomendasi-rekomendasi untuk solusi atas masalah yang dihadapi.Pada intinya, FGD menjadi wahana pihak-pihak terkait dalam membahas berbagai persoalan, mencari solusinya, dan memunculkan rekomendasi untuk ditindaklanjuti di level kebijakan. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengambil langkah ini dengan mengundang sejumlah pakar untuk mengupas masalah narkoba dari konteks demand dan supply reduction.Masing-masing bidang di BNN yang berkompeten dalam bidang demand reduction, menggelar FGD ratusan kali dalam setahun. Konsepnya, setiap diskusi dihadiri narasumber dan peserta yang berasal dari kalangan akademisi, penegak hukum, pekerja, hingga masyarakat biasa.Dalam konsep FGD ini, tim BNN harus meningkatkan ritme kerjanya mengingat harus terjun langsung dengan masyarakat, bahkan tak jarang harus blusukan ke tempat-tempat terpencil. Hakikat dari kegiatan seperti ini tidak lain adalah menampung sebanyak-banyaknya aspirasi rakyat dalam masalah penanggulangan narkoba.Dr Nova Riyanti Yusuf, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, mengaku respek dengan gencarnya FGD yang diinisiasi oleh BNN. Menurutnya, BNN benar-benar konkret dalam rangka mengimplementasikan sebuah konsep yang diperoleh dari hasil field trip yang sudah dilakukan di Portugal. Ia tidak menyangka, hasil kunjungan kerja di Portugal akan ditindaklanjuti dengan serial FGD yang fokus, terarah, tepat sasaran dan bisa menghasilkan banyak rekomendasi.Tidak dapat dipungkiri memang, bahwa kebijakan penanggulangan narkoba di Portugal yang mengedapankan pendekatan demand reduction dan mengenyampingkan supply reduction dipengaruhi oleh lancarnya alur aspirasi masyarakat mengenai dekriminalisasi penyalah guna narkoba kepada pemangku kebijakan di negeri tersebut. Dengan FGD lah, aspirasi itu bisa terakomodir, dan dengan lancar mengalir hingga ke parlemen, pemerintah, dan akhirnya muncul regulasi yang sangat memihak kepada konsep dekriminalisasi. (bk)
Berita Utama
Meniti Kebijakan Dari Level FGD
Terkini
- Penutupan PKA BNN Tahun 2024: Pimpinan Di Lingkungan BNN Harus Transformatif Dan Kolaboratif 12 Sep 2024
- Bak Pablo Escobar, Boss Kartel Narkoba Kampung Puntun Dibekuk BNN 11 Sep 2024
- Sestama BNN RI Pimpin Upacara Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Administrator Dan Pengawas 10 Sep 2024
- Jalin Sinergitas Dengan Media, BNN Kembali Temui Jurnalis Kota Cantik Palangka Raya 10 Sep 2024
- DPR RI Buktikan Dukungan Program P4GN, Tambah Anggaran BNN Pada 2025 09 Sep 2024
- Pengumuman Perubahan Jadwal Seleksi CPNS BNN T.A. 2024 06 Sep 2024
- Wujudkan Birokrasi Bersih Melayani, BNN Bentuk Karakter ASN “BerAKHLAK” Melalui Webinar 05 Sep 2024
Populer
- Pengumuman Pengadaan CPNS BNN TA 2024 19 Agu 2024
- Selamatkan Anak Indonesia Dari Ancaman Narkoba, BNN Jajaki Kerja Sama Dengan KPAI 26 Agu 2024
- Cegah Narkoba Masuk Ke Kampus, BNN Teken Perjanjian Kerja Sama Dengan UKI 23 Agu 2024
- BNN TERIMA HIBAH DARI PEMKAB MANGGARAI BARAT, SINERGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN BNN KABUPATEN/KOTA 21 Agu 2024
- Hasil Seleksi Kompetensi Manajerial Dan Sosial Kultural Melalui Assessment Center Pengisian JPT Madya Deputi Rehabilitasi BNN Tahun 2024 04 Sep 2024
- Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi JPT Deputi Rehabilitasi BNN RI T.A. 2024 26 Agu 2024
- BNN RI Gelar Pemusnahan Barang Bukti Ketujuh Tahun 2024 Temuan Jaringan Internasional 19 Agu 2024