BNN.GO.ID – Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan termasuk salah satu provinsi dengan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika jenis sabu yang cukup besar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Dr. Petrus Reinhard Golose dalam pertemuannya bersama seluruh jajaran pejabat dan pegawai BNN Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (29/8).
“Berdasarkan data pengungkapan kasus pada tahun 2022 ini BNNP Sulawesi Selatan diketahui telah mengamankan sebanyak 129,3 kg sabu dan 10,3 kg ganja ini merupakan jumlah yang cukup besar”, ungkap Dr. Petrus Reinhard Golose.
Sementara itu, Kepala BNNP Sulawesi Selatan, Drs. Ghiri Prawijaya M.Th., pada kesempatan tersebut memaparkan berbagai upaya pencegahan yang dilakukan oleh BNNP dalam mengatasi permasalahan tersebut. Inovasi pencegahan yang dilakukan oleh BNNP Sulawesi Selatan seperti membuat program Gerakan Cari Menantu Bersih Narkoba (Gencarkan Bersinar), Desa Bersinar, Lorong Wisata Bersinar, dan lain sebagainya.
Selain program-program tersebut, BNNP saat ini sedang menyusun strategi konseling pra nikah (Kontestan). Program ini ditujukan bagi para calon pengantin untuk mendapatkan pengarahan terkait dengan bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Ke depan kami akan ajukan kepada Gubernur, dan bekerja sama untuk data dengan Dukcapil serta Kemenag untuk bisa dilakukan konseling pranikah terkait pencegahan narkoba”, ujar Drs. Ghiri Prawijaya M.Th.
Gagasan yang disampaikan oleh Kepala BNNP Sulawesi Selatan tersebut disambut baik oleh Kepala BNN. Menurut Dr. Petrus Reinhard Golose upaya pencegahan yang dilakukan oleh BNNP sudah bagus sebagaimana strategi soft power approach dalam perang melawan narkoba. War on drugs, speed up never let up.
Biro Humas Dan Protokol BNN
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn