Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose membuka kegiatan Pelatihan Teknis Analisis Tindak Pidana Pencucian Uang Hasil Tindak Pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika, di Aula PPSDM BNN RI, di Lido, Senin (3/4). Dalam pelaksanaan kegiatan ini, BNN RI bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Dalam sambutannya, Kepala BNN RI menekankan bahwa kegiatan pelatihan tersebut sangat penting, karena menjadi sarana untuk sharing informasi dan pengalaman dengan PPATK. Melalui pelatihan ini pula, Kepala BNN RI sedikit mengulas tentang follow the money approach. Selain itu pula, Kepala BNN RI juga sangat berharap seluruh peserta pelatihan sebanyak 40 orang, agar kedepannya menjadi lebih terampil dalam membuktikan bahwa sebuah informasi intelijen dapat dijadikan kasus. Hal itu semua diperlukan dalam rangka memiskinkan bandar narkoba.
Selain berpesan kepada para peserta pelatihan teknis analisis TPPU, Kepala BNN RI juga memberikan penekanan para peserta kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator yang turut hadir.
“Inti dari administrasi adalah manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah leadership, dan inti dari leadership adalah pengambilan keputusan. Sementara itu, inti dari pengambilan keputusan adalah eksekusi,” tegas Kepala BNN RI.
Di akhir sambutannya, Kepala BNN RI menggarisbawahi signifikansi kerja sama BNN RI dengan PPATK dalam konteks melindungi negara. Menurut jenderal bintang tiga ini, peran PPATK sangat penting karena bertugas menyelamatkan keuangan negara, sementara BNN RI menyelamatkan anak bangsa dari ancaman narkoba.
Bicara soal penyelamatan anak bangsa, Kepala PPATK, Dr. Ivan Yustiavandana S.H., LLM, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian kinerja BNN RI. Bahkan dalam paparannya, Kepala PPATK tegas menyebutkan BNN RI adalah pahlawan yang sangat dibutuhkan.
Bukan tanpa alasan Ivan berkata demikian, karena menurutnya narkoba dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan. Kepala PPATK menambahkan, kejahatan narkoba tidak sederhana.
“Kejahatan narkoba paling berisiko, dan banyak masuk ke sistem keuangan, perang narkoba harus all out,” tandasnya.
Oleh karena itulah, Kepala PPATK berkomitmen sangat kuat untuk senantiasa bersinergi dengan BNN RI terutama dalam mengungkap TPPU hasil tindak pidana narkoba. Terkait dengan kegiatan pelatihan seperti ini, Kepala PPATK berharap terus berlanjut di masa-masa yang akan datang dan dapat menjaring peserta yang jauh lebih banyak.
Biro Humas dan Protokol BNN RI
