Skip to main content
Berita Utama

Heru Winarko Ajak Danrem dan Dandim Se-Indonesia Jaga NKRI dari Ancaman Narkob

Oleh 28 Nov 2018Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Tingginya angka peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika membawa Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menghadirkan berbagai program sebagai upaya dalam meredam dan mengatasinya. Namun demikian, permasalahan narkotika yang merupakan masalah bangsa tersebut disadari oleh BNN tak dapat diselesaikan tanpa campur tangan pihak-pihak lain. Oleh sebab itu, program-program kolaborasi dihadirkan yang salah satunya adalah program tiga pilar yang melibatkan unsur TNI (Babinsa), Polri (Babinkamtibnas), dan perengakat pemerintah daerah.Sebagai penguatan dalam program tiga pilar tersebut Rabu 28 November 2018, Kepala BNN Komjen Pol. Drs. Heru Winarko, S.H. menghadiri kegiatan Apel Danrem Dandim Terpusat 2018 di Gedung Graha Yudha Wastu Pramuka, Bandung, Jawa Barat. Kehadiran kepala BNN dalam acara yang dihadiri oleh Danrem Dandim dari seluruh Indonesia tersebut guna memberikan pengarahan terkait dengan pencegahan dan penyalahgunaan pemberantasan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dan peran TNI dalam menyukseskan program P4GN maupun program tiga pilar.Heru membuka arahannya dengan menjelaskan kondisi terkini terkait peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa narkoba merupakan salah satu dari tiga ancaman besar bagi bangsa, karena saat ini narkotika telah masuk dalam berbagai komponen bangsa tanpa memandang usia, jenis kelamin, maupun status sosial seseorang.Indonesia saat ini tidak hanya menjadi tempat transit, tetapi juga telah menjadi pasar potensial bagi narkotika. Hal tersebut dibuktikan dengan masuknya narkotika sampai ke desa-desa dan mulai menyasar kepada anak-anak. Oleh sebab itu, Kepala BNN berharap kepada jajaran TNI untuk dapat bersinergi dalam berbagai program BNN guna menyelamatkan generasi bangsa.”Narkotika ilegal di Indonesia sebagian besar masuk melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan tikus maka BNN membutuhkan bantuan semua pihak untuk dapat melakukan pengawasan terhadap daerahnya,” ungkap Kepala BNN.Heru menambahkan bahwa berbagai narkotika jenis baru telah beredar luas di dunia dan tidak menutup kemungkinan juga akan terus masuk ke Indonesia. Saat ini di Indonesia sendiri telah masuk sebanyak 73 narkotika jenis baru atau yang disebut dengan new psycoactive substences (NPS) sementara di dunia tercatat telah beredar NPS sebanyak 739 jenis.Oleh sebab itu dalam kesempatan tersebut Kepala BNN mengajak semua pihak, khususnya seluruh Danrem dan Dandim untuk dapat melakukan berbagai upaya apapun yang dapat dilakukan untuk menjaga NKRI dari ancaman bahaya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika.

Baca juga:  PUSDIKLATSAR PASKIBRA,TANAMKAN JIWA PATRIOTISME DAN JAUHI NARKOBA

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel