Anda tentu masih ingat kasus pasangan suami istri yang mengendalikan jaringan narkoba di Pinrang Sulawesi Selatan. H Dawang dan Hj Maemunah diamankan oleh BNN pada 22 September 2014 karena kasus kepemilikan sabu 6,85 kg. Penasehat hukum keduanya mengajukan agar kedua tersangka ini ditangguhkan penahanannya, namun Majelis Hakim PN Pinrang menolaknya.Penolakan ini diputuskan pada sidang yang ketiga kalinya. Penasehat hukum mengajukan agar kedua tersangka ini menjadi tahanan kota, namun Majelis Hakim menolaknya, Kamis (5/2).Seperti diberitakan sebelumnya di media, pasangan suami istri (pasutri) di Pinrang ini dikenal sebagai pengusaha kaya. Pasutri ini tidak hanya kompak menjalankan bisnis pakaian, tapi juga kompak menjalankan bisnis narkoba. Namun geliat bisnis mereka harus terhenti karena BNN telah menangkap keduanya bersama salah seorang kaki tangannya yang bertugas menjadi kurir baru-baru ini. Pasangan ini diduga kuat terlibat dalam jaringan narkotika internasional.KronologiBNN mendapat informasi tentang adanya transaksi narkotika di sebuah daerah di Pinrang, Sulawesi Selatan. Tim selanjutnya melakukan pemantauan di kawasan Tiroang Pinrang. Pada Senin, 22 September 2014, BNN berhasil mengamankan tiga orang tersangka yang diduga kuat terlibat dalam jaringan narkotika. Ketiganya ditangkap usai sang kurir bernama Ilham (21) menyerahkan tas berisi narkotika jenis sabu kepada H.Dawang (45) beserta istri, Hj. Maemunah (43) di rumahnya, yang terletak di daerah Tiroang, Pinrang, Sulawesi Selatan. Setelah dilakukan pemeriksaan, sabu seberat 6.850 gram berhasil disita dari jaringan ini. Sabu tersebut sudah dipecah dalam bentuk paket masing-masing 50 gram sebanyak 137 bungkus.Sabu Dipesan Dari MalaysiaMenurut keterangan H. Dawang, barang tersebut ia pesan dari seorang warga Filipina yang berdomisili di Malaysia. Dawang telah memesan sabu ke bandar di Malaysia selama beberapa kali dalam satu tahun ini. Barang diambil dari Nunukan kemudian diantarkan ke Parepare hingga Pinrang. Selanjutnya barang tersebut dijual atau diedarkan oleh kaki tangannya. Dalam setiap transaksinya, Ia menyetorkan pembayaran ketika barang itu sudah terjual. Sebelum berbisnis narkotika, Dawang dikenal sebagai pengusaha yang bergerak di bidang penukaran uang, sedangkan Maemunah berbisnis pakaian. (dari berbagai sumber)
Berita Utama
Hakim Pinrang Tolak Penangguhan Penahanan Pasutri Pengendali 6,85 kg Sabu
Terkini
-
PEMUSNAHAN BARANG BUKTI DAN DEKLARASI ANTI NARKOBA, AKSI NYATA MASYARAKAT PAMEKASAN MENUJU INDONESIA BERSINAR 05 Jun 2025
-
GELAR JOINT WORKING GROUP, BNN DAN NCB INDIA BAHAS PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOTIKA LINTAS NEGARA 05 Jun 2025
-
BNN PAPARKAN TANTANGAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA KEPADA MAHASISWA HUKUM UNDIP 04 Jun 2025
-
BNN GELAR UPACARA PERINGATAN HARLAH PANCASILA TAHUN 2025 03 Jun 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI UPACARA PERINGATAN HARLAH PANCASILA YANG DIPIMPIN PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO 02 Jun 2025
-
BUPATI REJANG LEBONG SAMBANGI BNN, INISIASI PEMBENTUKAN BNNK 29 Mei 2025
-
TRIDARMA PERGURUAN TINGGI UNTUK INDONESIA BERSINAR: KOMITMEN SINERGIS BNN DAN UNIVERSITAS MH. THAMRIN 29 Mei 2025
Populer
- DUA TON SABU DISITA, BNN RI-POLDA KEPRI-BEA DAN CUKAI-TNI AL GAGALKAN UPAYA PENYELUNDUPAN SABU TERBESAR SEPANJANG SEJARAH 26 Mei 2025
- BNN PAPARKAN STRATEGI 2025-2029, KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS SIAP DUKUNG PENANGANAN NARKOBA SEBAGAI BAGIAN DARI RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 10 Mei 2025
- SESTAMA BNN RI HADIRI FORUM SEKRETARIS K/L: PERKUAT SINERGI PEMBERDAYAAN UMKM 08 Mei 2025
- TEMUI WARGA KAMPUNG KIAPANG, KEPALA BNN RI: KEMISKINAN BUKAN ALASAN UNTUK MENJADI BAGIAN SINDIKAT KEJAHATAN NARKOBA 09 Mei 2025
- BAHAS PENGUATAN P4GN, KEPALA BNN RI TERIMA AUDIENSI DPRD PURWAKARTA 15 Mei 2025
- BNN DAN LPSK PERKUAT SINERGI DALAM PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN KASUS NARKOTIKA 16 Mei 2025
- BNN GELAR PEMBEKALAN UJI SERTIFIKASI KONSELOR ADIKSI SECARA DARING 15 Mei 2025