BNN.GO.ID – Jakarta, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) berkomitmen mewujudkan pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi serta mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat melalui langkah strategis dalam mendukung Delapan Area Perubahan Reformasi Birokrasi. Hal tersebut disampaikan Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose, saat menghadiri Rapat Evaluasi Penilaian Reformasi Birokrasi BNN secara virtual pada Kamis, (18/8).
Dalam sambutannya, kepala BNN menyampaikan sejumlah penghargaan yang berhasil di capai BNN. Diantaranya, Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman, Predikat “A” pada Kategori Pelayanan Prima dari Menteri PAN-RB, penghargaan Silver dalam Ajang Raksa Nugraha-Indonesia Protection Award (ICPA) 2021 dari BPKN, serta penghargaan International Collaborative Exercise (ICE) Kategori Drug Testing Laboratories dari UNODC.
Disamping itu, BNN juga berhasil memperoleh empat penghargaan atas Pengelolaan Manajemen Organisasi, diantaranya Penghargaan NPSK Manajemen ASN dengan kategori “Baik”, Peringkat ke 3 sebagai Lembaga yang mengelola Jabatan Fungsional Kesehatan dari Kemenkes, Kategori “Baik” untuk penerapan Merit Sistem dari KASN RI, serta Predikat “Terbaik” pada ajang BKN Award atas penerapan pemanfaatan Data Sistem Informasi dan Computer Assisted Test (CAT) Untuk Tingkat Kementerian/Lembaga Tahun 2022.
Sebelumnya, Kepala BNN RI menyampaikan, untuk mewujudkan Indonesia yang maju, kuat, Tangguh dan berdaya saing tinggi, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas serta bersih dari penyalahgunaan Narkoba.
“Melalui Tagline Perang Melawan Narkoba (WAR ON DRUGS), BNN mengedepankan empat strategi yang bersinergi dengan pelaksanaan langkah perbaikan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi di BNN”, ujar Kepala BNN.
Keempat strategi tersebut meliputi Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach, dan Co-Operation. Lebih lanjut Kepala BNN menjelaskan, pada strategi Soft Power Approach, melalui aktivitas Pencegahan BNN berupaya meningkatkan daya tangkal Generasi Muda terhadap bahaya Narkoba.
Sementara pada strategi Hard Power Approach dilakukan penegakan hukum yang akuntabel serta peningkatan kualitas SDM yang mumpuni. Penguatan kapasitas SDM juga dilakukan, beriringan dengan pemenuhan sarana dan prasarana terutama dibidang teknologi informasi. Hal ini sejalan dengan strategi ketiga, yakni Smart Power Approach.
Diakhir sambutannya, Kepala BNN RI, melalui Strategi Co-Operation, mengajak segenap stakeholders baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat baik dalam maupun luar negeri, untuk ikut bersama-sama melaksanakan upaya penanggulangan narkoba di Indonesia.
Biro Humas Dan Protokol BNN
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn