Skip to main content
Berita Utama

Festival Malesung 2012 “Bersama Seniman, Suarakan Anti Penyalahgunaan Narkoba”

Oleh 27 Mar 2012Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Jumat (23/3), ratusan seniman Sulawesi Utara memadati Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta. Mulai dari usia kanak-kanak hingga dewasa, yang terbagi dalam 45 grup, berlomba Tari Maengket dan seni budaya khas Sulawesi Utara lainnya dalam acara Festival Malesung 2012. Acara ini bukanlah festival budaya biasa. Festival budaya khas Sulawesi Utara ini membawa misi khusus dalam upaya menyukseskan Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015.Diawali dengan ibadah singkat oleh Pendeta Hendrik R. Tillo, dan doa pembuka oleh Pendeta Martin Ruhut, Festival Budaya Malesung 2012 dan Jalan Sehat Seniman Anti Narkoba yang digagas oleh Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (YISBSulut) dan didukung penuh oleh Badan Narkotika Nasional pun dimulai.Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Benny J. Mamoto yang merupakan Ketua Umum YISBSulut membuka acara agenda rutin lima tahunan itu dengan membacakan sambutan dan menampilkan puisi karyanya. Dalam puisinya, Benny mengungkapkan rasa prihatinnya melihat kondisi bangsa saat ini, budaya bangsa yang mulai memudar diperparah dengan permasalahan Narkoba yang semakin marak dengan jumlah penyalahguna yang mencapai 3,8 juta jiwa dan angka kerugian Rp 32,4 triliun per tahun. Tetapi ia tetap yakin dan optimis, Narkoba dan para bandar bisa dibasmi, asalkan seluruh elemen bangsa bersatu padu, merapatkan barisan memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di Indonesia.Tidak hanya puisi, Benny mewakili seniman anti Narkoba Indonesia, juga turut mendeklarasikan ikrar anti penyalahgunaan Narkoba :Kami atas nama SENIMAN ANTI NARKOBA INDONESIA, dengan ini menyatakan :Siap mensukseskan Indonesia Bebas NarkobaSiap hidup sehat tanpa NarkobaSiap membantu pemulihan penyalahgunaan NarkobaSiap melawan peredaran gelap NarkobaJanji kami adalah janji kemanusiaanSumpah kami adalah bakti kepada kehidupanSetetes darah…Sewarna merah…Seteguh sumpahWahai seluruh anak bangsaInilah seruan kamiMari bersamaSelamatkan bangsa iniFestival budaya yang telah 7 (tujuh) kali masuk Guiness Book of Records ini juga dihadiri oleh Deputi Pencegahan BNN, Yappi Manafe. Melalui sambutan Kepala BNN, Yappi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada YISBSulut. Kegiatan positif ini diharapkan dapat menangkal bahaya penyalahgunaan Narkoba di kalangan generasi muda.Festival Budaya Malesung 2012 dan Jalan Sehat Seniman Anti Narkoba ini diselenggarakan tanggal 23 Maret 2012 sampai dengan 25 Maret 2012. Dengan acara puncak Jalan Sehat Seniman Anti Narkoba. Ini merupakan kegiatan rutin dalam mengakomodasi minat seni generasi muda. Dengan kegiatan seni budaya ini, generasi muda diharapkan dapat memiliki kearifan dan daya tangkal dalam menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan di Manado dan Surabaya ini dianggap lebih efektif dalam menjaring generasi muda.Minggu (25/3), dimulai dari Silang Monas dan berpusat di Bundaran HI Jakarta, ratusan seniman tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara, Jakarta, Manado, Batam, Surabaya, Semarang, Balikpapan, dan Bali menggelar acara puncak dari rangkaian acara Festival Malesung 2012, dengan melakukan jalan santai sekaligus menampilkan kreasi berupa tarian dan permainan alat musik khas Sulawesi Utara. Dengan membawa spanduk berisi pesan anti penyalahgunaan Narkoba, para seniman melakukan aksi simpatik yang mengundang perhatian para pejalan kaki dan pengendara sepeda.Saat ditemui usai wawancara live di sebuah stasiun televisi, Benny J. Mamoto, mengatakan bahwa seniman adalah salah satu komunitas yang sangat penting dalam dinamika budaya bangsa ini. Karena itulah, komunitas seniman harus waspada, dan jangan sampai mendapatkan pemahaman yang keliru tentang Narkoba.Pemahaman bahwa Narkoba itu bisa membantu para seniman menjadi tampil lebih percaya diri, atau lebih bagus, itu keliru. Karena itulah, apa yang kita lakukan hari ini adalah bentuk pencegahan penyalahgunaan Narkoba di kalangan seniman, khususnya seniman tradisional Sulawesi Utara, kata Direktur Tindak Kejar.Benny menambahkan bahwa kalangan seniman adalah salah satu komunitas yang rawan akan penyalahgunaan Narkoba. Menurutnya, telah banyak kasus Narkoba yang melibatkan para pelaku seni, baik itu pemain musik, sinetron atau yang lainnya.Yang terpenting adalah, kita tanamkan kepada seniman bahwa untuk meraih prestasi yang maksimal, maka harus berlatih dan kerja keras, bukan dengan mengonsumsi Narkoba, imbuh Benny.Selanjutnya, Benny menambahkan, Dalam konteks pengembangan budaya, kita berharap seniman mampu menjadikan budaya tradisional sebagai identitas diri anak bangsa, sehingga tidak akan luntur meski dibentur dengan budaya-budaya asing yang masuk ke negeri ini.Dengan mengakselerasikan program pencegahan penyalahgunaan Narkoba dalam sektor budaya, maka BNN secara tidak langsung telah memberikan sumbangsih konkret untuk membentuk karakter bangsa Indonesia.Para seniman tradisional anti penyalahgunaan Narkoba yang menggelar pentas kesenian seperti Tari Maengket, dan musik Kolintang, telah memberikan hiburan segar tersendiri di kawasan Bundaran HI.Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menginisiasi kelompok masyarakat lainnya untuk bersama-sama memerangi bahaya penyalahgunaan Narkoba dengan beragam kegiatan positif. Selain itu, kegiatan festival budaya seperti ini dapat menumbuhkan kebanggaan generasi muda akan budaya Indonesia, sehingga dapat mencintai dan melestarikan budaya Indonesia yang syarat akan keindahan. (KA, DND, BK)

Baca juga:  BNN Gelar Pemusnahan Barang Bukti Pertama di Tahun 2020

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel