Penyalahgunaan narkoba di lingkungan lapas atau rutan menunjukkan fakta yang memprihatinkan. Kepala Badan Narkotika Nasional, Anang Iskandar meyebutkan jumlah penyalah guna narkoba di seluruh lapas di Indonesia telah mencapai angka 27 ribu orang. Membludaknya penyalah guna narkoba akan memicu dampak lainnya yang jauh lebih besar. Kondisi seperti ini tentu saja tidak dapat dibiarkan, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah nyata. Menanggapi situasi seperti ini, BNN perlu mengambil strategi yang konkret. Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan pembekalan kepada para petugas RS Pengayoman, dan sejumlah petugas lapas di DKI Jakarta. Materi yang diberikan dalam pelatihan hari ini terfokus pada materi tentang rehabilitasi sosial dengan pendekatan metode Therapeutic Community (TC) atau komunitas terapeutik, kata Ni Made Labasari, Kasubdit TC Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah BNN, di sela-sela kegiatan Peningkatan Kompetensi Petugas Lapas, di RS Pengayoman, Cipinang, Selasa (17/9). Kegiatan pelatihan ini juga sebagai salah satu upaya persiapan para petugas RS Pengayoman yang akan melayani rehabilitasi bagi penyalah guna narkoba berbasis TC. Nantinya petugas di RS ini akan diberikan keterampilan agar mampu mengaplikasikan metode TC dalam menangani pecandu narkoba, kata Made. Mengapa konsep penanganan masalah adiksi ini sangat penting dengan pendekatan TC? Menurut Made, konsep TC bertujuan untuk mengolah sub-kultur yang dianut oleh pecandu ke arah kultur masyarakat luas menuju kehidupan sehat dan produktif. Para pecandu diatur kegiatannya dari sejak bangun pagi hingga tidur kembali, sehingga mereka disiplin dan memiliki tanggung jawab dan mudah untuk reintegrasi di tengah masyarakat , sambung Made. Deputi Rehabilitasi BNN, dr Kusman Suriakusumah menitipkan pesan kepada para petugas rehabilitasi di lapas untuk bisa mengedepankan empati dalam tugas ke depan dalam rangka menangani penyalah guna narkoba. Di samping itu, pola komunikasi dengan klien pecandu narkoba harus dibangun secara harmonis. Jangan mudah katakan tidak, atau jangan, dan jangan gampang memotong pembicaraan, tapi yang paling penting adalah dapat mendengarkan keluh kesah mereka, dan selanjutnya dapat memberikan feedback yang tepat, sambung Deputi. Secara umum, program TC ini terdiri dari tiga tahapan utama, pertama fase orientasi. Dalam fase ini pecandu yang menjalani rehab dengan TC (residen) menyesuaikan diri dengan program rehabilitasi TC, dengan jangka waktu 2-3 bulan. Agar residen dapat beradaptasi, penyelenggara menerapkan berbagai strategi antara lain; isolasi relatif, intervensi krisis, orientasi fokus, dan konseling. Selanjutnya pecandu masuk ke fase primer. Dalam masa ini, residen menjalani serangkaian kegiatan yang padat dari Senin hingga Minggu tanpa jeda. Mereka melakukan kegiatan seperti morning meeting, job function, seminar, peer confrontation, group encounter. Masa primer ini dijalani oleh residen antara 3 hingga 6 bulan. Fase terakhir yang dijalani oleh residen adalah re-entry. Pada masa ini, residen telah berada dalam tahap adaptasi dan kembali bersosialisasi dengan masyarakat luas di luar komunitas residensial. Dalam fase ini juga residen dapat kembali ke rumah dengan durasi waktu tertentu, melakukan aktivitas di luar, dan dapat memegang uang saku.
Berita Utama
BNN Tingkatkan Kompetensi Petugas Lapas Dalam Tangani Adiksi
Terkini
-
BNN HADIRI LOKAKARYA NASIONAL: DORONG KOLABORASI DEMI WUJUDKAN INDONESIA BERSIH NARKOBA 13 Okt 2025
-
BNN DAN KEMENAKER TEKEN PKS, DORONG PENEMPATAN SERTA PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA PASCA REHABILITASI 12 Okt 2025
-
BNN dan UI PAPARKAN HASIL STUDI KUALITATIF BUDAYA DAN KRIMINOLOGIS DI 14 LOKASI RAWAN NARKOBA 11 Okt 2025
-
BNN KEMBALI RAIH OPINI WTP DARI BPK, ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2024 10 Okt 2025
-
DWP BNN RI IKUTI AJANG KREASI VIDEO INSPIRATIF, MERIAHKAN HUT KE-26 DWP 10 Okt 2025
-
BNN AUDIENSI DENGAN PEMKAB GAYO LUES, MATANGKAN PERSIAPAN LAUNCHING TAHAP AKHIR GDAD 09 Okt 2025
-
BNN DAN DISWAY.ID BAHAS POTENSI KOLABORASI P4GN 08 Okt 2025
Populer
- BNN DAN ESQ CORP SINERGIKAN PENCEGAHAN NARKOBA BERBASIS NILAI SPIRITUAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER 08 Okt 2025
- BNN DAN PP MUHAMMADIYAH SEPAKAT PERKUAT SINERGI DAKWAH ANTI NARKOBA 01 Okt 2025
- BNN GELAR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN BNN TAHUN 2025 15 Sep 2025
- OPERASI SENYAP BNN RI: 18 HARI, 11 TITIK, 11 JARINGAN RUNTUH 15 Sep 2025
- JALIN SINERGI DENGAN MEDIA, KEPALA BNN RI GELAR NGOPI BARENG WARTAWAN 16 Sep 2025
- KUNJUNGI BALI, KEPALA BNN RI TINJAU LANGSUNG KANTOR BNN KOTA DENPASAR 18 Sep 2025
- BNN DAN UNTAR SUSUN LANGKAH KOLABORATIF PERKUAT KAMPUS BERSINAR 16 Sep 2025