Skip to main content
Berita UtamaBerita SatkerSekretariat Utama

BNN SOSIALISASIKAN PETUNJUK TEKNIS IBM BERKELANJUTAN DALAM PENANGANAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BNN SOSIALISASIKAN PETUNJUK TEKNIS IBM BERKELANJUTAN DALAM PENANGANAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), dr. Amrita Devi, Sp.KJ., M.Si., resmi membuka Sosialisasi Petunjuk Teknis Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Berkelanjutan, di Hotel Harper, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (28/11).

dr. Amrita menyampaikan bahwa program IBM Berkelanjutan ini lahir dari saran para Agen Pemulihan serta perangkat desa/kelurahan dan satuan kerja di wilayah yang merasa pentingnya panduan bagi masyarakat, pemerintah desa/kelurahan dan pemangku kepentingan terkait yang ingin membentuk IBM secara mandiri dengan dukungan anggaran dari pemerintah daerah masing-masing.

“Kami mencatat bahwa sejak tahun 2021 hingga 2023 telah terbentuk 983 unit IBM, tetapi hanya sekitar 12% yang mampu berkelanjutan hingga tahun 2024. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mendorong keberlanjutan dan efektivitas program IBM,” jelasnya.

Dalam sosialisasi ini, dr. Amrita menyoroti pentingnya memanfaatkan momen Pilkada sebagai kesempatan untuk memasukkan program IBM ke dalam 100 hari kerja kepala daerah yang baru dilantik. Dengan pendekatan ini, diharapkan IBM dapat kembali operasional, melaksanakan intervensi dini, mempertahankan pemulihan, serta meningkatkan ketahanan keluarga di wilayah masing-masing.

Baca juga:  BNN RI Hadiri Laporan Tahunan MA Tahun 2021 Secara Daring

Sedikit mengulas tentang program IBM, dr. Amrita menjelaskan IBM merupakan program berbasis komunitas yang bertujuan memobilisasi partisipasi masyarakat guna melakukan deteksi dan intervensi dini masalah penyalahgunaan narkoba. Lebih lanjut ia mengatakan banyak masyarakat yang kecanduan narkoba, tetapi enggan mengakses layanan rehabilitasi.

“IBM hadir sebagai solusi berbasis komunitas, digerakkan oleh, dari, dan untuk masyarakat,” ujar dr. Amrita.

Hingga kini, total 1.401 unit IBM telah terbentuk sejak 2021 hingga 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak 601 unit atau sekitar 43% operasional atau melaksanakan kegiatan seperti sosialisasi, pemetaan, penjangkauan, hingga skrining dengan melibatkan dukungan masyarakat. Lebih jauh, penelitian yang dilakukan BNN menunjukkan bahwa IBM memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Keberadaan IBM sangat dirasakan manfaatnya. Meski stigma terhadap rehabilitasi masih tinggi, IBM mampu menjadi solusi yang signifikan, terutama karena program ini berbasis komunitas, sehingga biayanya lebih terjangkau dan lebih mudah diakses,” kata dr. Amrita.

Selain itu, pada kegiatan ini diluncurkan buku Petunjuk Teknis IBM Berkelanjutan, yang berisi pedoman perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Buku ini juga mencakup langkah-langkah untuk mengatasi tantangan dan hambatan selama pelaksanaan IBM serta berbagai praktik baik yang dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain. Dengan adanya IBM, BNN berharap masyarakat dapat terus merasakan manfaatnya, terutama dalam membangun ketahanan komunitas yang kuat terhadap ancaman narkoba.

Baca juga:  BNN RI dan Kementerian Keamanan Publik Panama Siap Kerja Sama Perangi Narkoba

#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel