Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI mengadakan pelatihan budi daya jahe merah di kawasan rawan narkoba, tepatnya di Aula kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, (16/9).
Kegiatan ini bekerjasama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bintang Toedjoe, dimana tanaman jahe merah merupakan salah satu bahan herbal utama dalam produknya.
Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan, Tri Setiyadi, S.E., S.H., M.H., mengatakan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman antara BNN RI dengan PT. Bintang Toedjoe, sebagai bentuk kepedulian PT. Bintang Toedjoe pada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan narkoba.
“ini sudah kita lakukan di beberapa wilayah seperti, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dan program budidaya jahe merah ini bukan jahe merah biasa karena memang di bibit sendiri. Budi daya jahe merah sangat berpotensial untuk dijadikan mata pencaharian bagi warga di daerah rawan narkoba, karena hasil panen yang bagus dari warga juga bisa langsung dijual ke PT. Bintang Toedjoe dengan harga yang cukup tinggi”, ujarnya.
Area Manager PT. Bintang Toedjoe Provinsi Kalimantan Selatan, Iwan Gunawan, menyampaikan bahwa ada beberapa strategi yang ingin dicapai dengan adanya program ini, diantaranya yaitu menciptakan plasma untuk menyuplai bahan baku utama dan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah khususnya BNN untuk memberdayakan masyarakat.
“Kami bersama dengan Direktorat Dayatif BNN RI mengembangkan penyuluhan tentang tata cara bertani jahe merah dan bagaimana cara menghasilkan jahe merah yang berkualitas agar memiliki nilai jual yang tinggi”, tuturnya.
Selama kegiatan berlangsung, PT. Bintang Toedjoe secara virtual memberi paparan dan tata cara penanaman jahe merah kepada 100 peserta. Semua alat dan bahan yang dibutuhkan seperti bibit, pupuk, polybag, dan hormon diberikan secara cuma-cuma sebanyak 100 paket kepada fasilitator untuk kemudian dibagikan kepada warga yang menjadi peserta.
Para peserta terlihat antusias dengan kegiatan ini. Tak kurang dari seratus orang peserta yang menghadiri kegiatan tersebut dan terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan para peserta merepresentasikan semangat mereka untuk melakukan penanaman bibit yang diberikan.
Selama proses budi daya berlangsung, BNN RI dan PT. Bintang Toedjoe akan terus mengontrol perkembangannya melalui petugas pendamping yang ditunjuk untuk mengawal program tersebut.
Setelah panen, hasil jahe merahnya akan di beli lagi oleh PT. Bintang Toedjoe untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produknya.
Dalam kesempatan yang sama, Santoso, selaku Sales Marketing dari Jembatan Emas, menyampaikan paparan terkait program Jembatan Emas yang membantu pemodalan berdasarkan crowdfunding . Kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan sekaligus memberikan pinjaman modal untuk usaha masyarakat binaan BNN RI, dimana program pinjaman modal tersebut sangat diperlukan dan sangat ditunggu bagi masyarakat binaan untuk mengembangkan usahanya yang terbentur oleh masalah permodalan
“Hal ini untuk membuktikan bahwa fintech lending adalah perusahaan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dengan cara memberikan pemodalan kepada masyarakat binaan BNN RI dalam mendapatkan kesempatan membuka usaha”, tutup Santoso. (HNY/FNY)
Biro Humas dan Protokol BNN RI
#hidup100persen