
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan tahunan ASEAN Seaport Interdiction Task Force (ASITF) untuk kedua kalinya, Senin (14/11). Berbeda dengan tahun 2016 dimana Indonesia menyelenggarakan secara tatap muka, pada tahun ini pertemuan ASITF ke-7 digelar sacara hybrid dari Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan negara-negara anggota ASEAN dalam forum ini dilakukan untuk menghimpun perkembangan informasi, pengungkapan kasus dan jaringan internasional, serta implementasi kerja sama terkait aktivitas interdiksi khususnya di wilayah perairan maupun pelabuhan laut dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
“Mengingat 80% peredaran gelap dilakukan melalui jalur laut maka upaya ini sangat strategis dalam menjalankan pencegahan dan penanggulangan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika (atau yang sering disebut sebagai P4GN) dan saat ini kita bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk melakukan harmonisasi dan kolaborasi atas dinamika dalam penanggulangan masalah narkotika di wilayah,” ujar Direktur Kerja Sama BNN RI, Dr. R.M. Aria T.M. Wibisono.
Lebih lanjut Direktur Kerja Sama BNN RI tersebut menambahkan bahwa ASITF merupakan forum yang sangat berharga karena memberikan peluang bagi negara-negara ASEAN untuk dapat melakukan pertukaran informasi sehingga membangun landasan kerja sama ke depan yang lebih konkrit, terarah, dan terpadu.
Semantara itu dalam sambutan pembukaan ASITF ke-7 Direktur Kerja Sama BNN RI mewakili Deputi Hukum dan Kerja Sama, Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., Ph.D. menyampaikan komitmen Indonesia dalam memberantas peredaran gelap narkotika dan mengingatkan seluruh negara anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan global dalam menghadapi tantangan kejahatan narkotika yang merupakan kejahatan transnasional.
“Saya ingin mendorong semua negara anggota untuk berbagi, memberikan masukan, maupun melakukan pertukaran best practices dalam pertemuan ini,” ungkap Chairman ASITF ke-7 menutup sambutannya.
Biro Humas dan Protokol BNN RI