Skip to main content
UnggulanBerita Utama

BNN Dukung Optimalisasi TAT

Oleh 21 Jul 2020Juli 22nd, 2020Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Direktorat Hukum Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN kembali menggelar coffee morning bersama instansi terkait guna optimalisasi pelaksanaan Tim Asesmen Terpadu (TAT), Selasa (21/7). Sejumlah pejabat perwakilan dari instansi terkait hadir di Gedung BNN diantaranya perwakilan dari Bareskrim Polri, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, Puspom TNI, Universitas Pertahanan, Kementerian Sosial, dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Sementara itu, hadir pula secara virtual seluruh BNN Provinsi, BNN Kota/Kabupaten, para Kepala Kejaksaan Negeri dan para Kepala Pengadilan Tinggi. Selain membahas optimalisasi pelaksanaan TAT, dalam pertemuan tersebut juga dibahas beberapa hal penting lainnya seperti konsultasi hukum dalam penanganan peredaran gelap kasus narkotika, acara pemeriksaan singkat, dan penyalahgunaan narkotika di lingkungan TNI.

Pembahasan dilalukan dengan menghadirkan 6 orang panelis yang terdiri dari Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim, Brigjen Pol. Krisno H.Siregar; Direktur Narkotika Kejaksaan Agung, Dr. Heffinur S.H., M.Hum.; Panitera Muda Pidana Khusus MA, Suharto, S.H., M.H; Wasdan Puspom TNI, Masrsma TNI Joko Tri Kartono; dan Kababinkum TNI, Laksda Anwar Saadi, S.H.

Baca juga:  BNN dan Kemendes PDTT; Proteksi Desa Dari Serbuan Narkoba

Kepala BNN dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wadah bagi para stakeholder untuk sharing dan menyamakan persepsi dalam penanganan kasus narkotika. Menurut Heru Winarko adanya optimalisasi dalam pelaksanaan tim asesmen terpadu diharapkan akan menjadi salah satu solusi bersama terkait permasalahan narkotika.

“Pertemuan ini diharapkan akan terus berjalan secara berkelanjutan agar pelaksanaan TAT maupun program P4GN dapat berjalan dengan optimal” tutur Kepala BNN.

Sejalan dengan Heru Winarko, Ahwil Luthan selaku koordinator kelompok ahli BNN juga menyampaikan bahwa saat ini 75% dari penghuni Lapas merupakan penyalahguna narkotika, sementara para bandar di Lapas justru hanya segelintir saja. Oleh sebab, koordinator kelompok ahli BNN tersebut memandang pentingnya mengedepankan rehabilitasi melalui TAT dalam penanganan kasus narkotika.

“Drugs addict yang berkumpul di penjara itu harus disembuhkan,” ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Kepala BNN tersebut.

Ahwil Lutan pun meminta para pejabat seluruh instansi terkait yang berkumpul dalam coffee morning untuk dapat belajar dari Thailand. Menurutnya Thailand telah berhasil dalam menurunkan angka penyalahguna narkoba meskipun berada pada kawasan golden triangle. (arm)

Baca juga:  Jokowi Minta TNI Bantu Cegah Pencurian Ikan dan Peredaran Narkoba

Biro Humas dan Protokol BNN RI

Instagram: @infobnn_ri
Twitter. :@infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel