Pencegahan menjadi faktor kunci dan lebih penting dibandingkan pengobatan. Dalam konsep pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, sinergi Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan komponen masyarakat termasuk instansi pemerintah akan memberikan hasil yang maksimal. Salah satu langkah nyata BNN dalam merangkul komponen instansi pemerintah dalam mengimplementasikan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) adalah melalui pembentukan kader di lingkungan instansi pemerintah. Kali ini BNN memberikan pelatihan kader pada sekitar 50 pejabat eselon I dan II di jajaran Mahkamah Agung, Selasa (9/4). Direktur Advokasi BNN, dr. Victor Pudjiadi mengatakan penyalahgunaan narkoba masih marak karena pasar narkoba masih terbuka. Pasar ini terbuka karena masih banyak permintaan narkoba dari para pengguna narkoba di Indonesia, oleh karena itulah jika tidak ada pengguna narkoba maka pasar narkoba akan hilang, dan otomatis sindikat tidak mampu lagi memasok barang haram ini, tegas Direktur Advokasi BNN saat memberikan paparan materinya, di Ruang Wiryono, Mahkamah Agung, (9/4). Direktur Advokasi BNN menambahkan, penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari kalangan apa saja. Penyalahguna narkoba bukan hanya berasal dari keluarga yang broken home saja, akan tetapi juga banyak yang berasal dari keluarga baik-baik. Para orang tua harus melakukan pengawasan yang lebih ketat pada anak-anaknya. Ada pengalaman seorang orang tua yang kehilangan anaknya akibat narkoba. Sebelum si anak ini meninggal, orang tua tersebut beberapa kali sempat membersihkan bong, yang ia pikir alat praktikum laboratorium sekolahnya. Setelah mengetahui alat itu untuk menggunakan narkoba, maka ia sangat menyesal. dr. Victor juga menghimbau pada masyarakat waspada dengan banyaknya narkoba jenis baru yang beredar. Masyarakat harus cermat dan jangan mudah terpancing atau dirayu jika ada orang yang menawarkan obat-obat tidak jelas yang disebutkan dapat menguruskan badan atau membuat efek-efek lainnya, karena pada faktanya banyak orang yang akhirnya terjebak menggunakan obat-obat tersebut yang notabene masuk golongan narkotika. Dalam pelatihan ini juga, dr Victor melakukan simulasi tes urine di hadapan para peserta pelatihan. Hal ini merupakan salah satu upaya deteksi dini penyalahgunaan narkoba. Menurut dr Victor, tes urine bisa dilakukan dengan alat tes yang murah, sederhana dan bisa dilakukan oleh setiap orang. Cukup dengan Rp.25 ribu, tes urine dapat dilakukan, ungkap Direktur Advokasi BNN. (bk)
Berita Utama
BNN Bentuk Kader Anti Narkoba di Mahkamah Agung
Terkini
-
DIDUKUNG PENUH DPR, BNN MANTAPKAN LANGKAH BERANTAS NARKOBA LEWAT PENDEKATAN KEMANUSIAAN 05 Sep 2025
-
BNN PERKUAT PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI REFORMASI PERAN UKPBJ DAN KAMPANYE STOP GRATIFIKASI 05 Sep 2025
-
BNN MENANGKAN GUGATAN PRAPERADILAN DI PN AMBON 03 Sep 2025
-
KEPALA BNN RI LANTIK PEJABAT PRATAMA, TEKANKAN TIGA NILAI UTAMA 03 Sep 2025
-
KEPALA BNN RI TEMUI MENKO POLKAM, SATUKAN LANGKAH WUJUDKAN INDONESIA BERSINAR 02 Sep 2025
-
PERPANJANGAN JADWAL PENDAFTARAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 02 Sep 2025
-
TINJAU FASILITAS STRATEGIS DI LIDO, KEPALA BNN RI PETAKAN POTENSI DAN TANTANGAN 01 Sep 2025
Populer
- BELAJAR DARI DESA PONGGOK, BNN KEMBANGKAN STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 08 Agu 2025
- DUKUNG AKUNTABILITAS REKRUTMEN ASN, BNN IKUTI EVALUASI PENGAWASAN CPNS OLEH OMBUDSMAN 08 Agu 2025
- 65 PEJABAT FUNGSIONAL RESMI DILANTIK, BNN PERKUAT KINERJA ORGANISASI BERBASIS KOMPETENSI 08 Agu 2025
- SEMINAR IKM SEMESTER I 2025: BNN PERKUAT LAYANAN REHABILITASI BERBASIS DATA 06 Agu 2025
- BNN, KEMENDESA PDT, DAN POLRI BERGERAK BERSAMA UNTUK DESA BERSINAR 06 Agu 2025
- PENGUMUMAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 12 Agu 2025
- BNN EDUKASI MABA UI, CEGAH NARKOBA DI KALANGAN REMAJA 08 Agu 2025