Sindikat narkoba tidak pernah kapok untuk meracuni generasi bangsa dengan berbagai cara. Mereka terus berupaya untuk mengedarkan barang haram yang bisa melemahkan potensi anak bangsa. Selain mengedarkan berbagai jenis narkoba yang dilarang undang-undang narkotika, mereka juga memasok barang-barang haram yang masih belum diatur dalam undang-undang narkotika atau yang dikenal dengan New Psychoactive Substances (NPS), atau zat-zat psikoaktif baru.Menurut Kuswardani, Kepala UPT Lab Uji Narkoba BNN, NPS ini bukan berarti baru, namun fenomenanya yang dinilai baru, yang mana mana dampaknya dikhawatirkan akan sangat fatal untuk kesehatan manusia. Hal ini disampaikan saat dirinya mempresentasikan dinamika NPS di Indonesia, dalam kegiatan Workshop Hasil Penelitian Global Smart Program di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (17/10).Hingga saat ini, jumlah NPS yang sudah ditemukan di Indonesia sudah mencapai 21 jenis. Sementara itu, jumlah kasus NPS telah mencapai 40 sejauh ini. Banyaknya zat baru yang berkembang memberikan kekhawatiran bagi masyarakat. Mijwa, salah seorang peserta kegiatan ini berharap agar masyarakat diberikan sosialisasi yang komprehensif mengenai maraknya NPS di tengah masyarakat.Sebagai masyarakat, kita harus diberikan pemahaman, sehingga dapat mengidentifikasi masalah terkait NPS di lapangan, karena tidak menutup kemungkinan kita akan menemukan orang yang sedang mabuk dan kita tidak tahu zat apa yang digunakan, ujarnya.Kekhawatiran juga muncul di antara para petugas di bidang peternakan yang bernaung di bawah Kementerian Pertanian. Dalam prakteknya, para petugas bidang peternakan pasti bersentuhan dengan proses operasi pada hewan dan menggunakan ketamine sebagai obat anastesi. Sementara itu, Ketamine sendiri saat ini sudah masuk dalam kategori NPS. Danar, seorang pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian meminta agar BNN proaktif menginformasikan tentang jenis ketamine seperti apa yang seringkali disalahgunakan di luar.Menanggapi hal ini, Kuswardani menyarankan agar bagi masyarakat yang memiliki kecurigaan terhadap sebuah obat atau zat yang berbahaya, agar segera melaporkan pada penyidik sehingga nantinya dapat ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lab.Terkait dengan ketamine, Kuswardani mengungkapkan, bahwa jenis ketamine yang sering disalahgunakan itu dalam bentuk tablet. Sepanjang NPS itu dalam berbentuk tablet maka penyidik Polri dapat mengenakan pasal undang-undang kesehatan no.36 Tahun 2009 pasal 197, ungkapnya. Namun, melihat geliat NPS yang semakin mengkhwatirkan, sepertinya UU kesehatan belum cukup untuk bisa menjerat para sindikat narkoba karena sanksi pidana yang dikenakan hanya maksimal 15 tahun penjara, sehingga perlu dimunculkan regulasi yang lebih keras.
Berita Utama
Bersama, Waspadai Zat Psikoaktif Baru
Terkini
-
BNN GOES TO SCHOOL, KEPALA BNN RI AJAK PELAJAR SMPN 70 JAKARTA WUJUDKAN SEKOLAH BERSINAR 16 Des 2025 -
AUDIENSI DENGAN BNPP, KEPALA BNN RI SOROTI ANCAMAN NARKOTIKA DI JALUR PERBATASAN 16 Des 2025 -
BNN BEKALI PEJABAT BARU, AKSELERASIKAN WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 16 Des 2025 -
BNN TERIMA PENGHARGAAN OPSI KEMENPANRB ATAS INOVASI LAYANAN REHABILITASI PADA KELOMPOK RENTAN 15 Des 2025 -
LANTIK 13 PEJABAT TINGGI PRATAMA, KEPALA BNN RI: TEKANKAN PENTINGNYA SOLIDITAS DAN INTEGRITAS DALAM WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 15 Des 2025 -
HADIRI PERESMIAN MASJID JAMI AR RIDWAN, KEPALA BNN RI PERKUAT SINERGI KEBANGSAAN 14 Des 2025 -
BNN PERKUAT KAPASITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI DI KAWASAN RAWAN NARKOBA 12 Des 2025
Populer
- HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Nov 2025

- BNN RI OPERASI GABUNGAN DI BERLAN JAKARTA TIMUR: AMANKAN 24 ORANG, SALAH SATUNYA SEORANG BANDAR 26 Nov 2025

- KEPALA BNN RI RAIH PENGHARGAAN PADA DETIKCOM AWARDS 2025 26 Nov 2025

- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENT CENTER)DALAM RANGKA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 26 Nov 2025

- PEDULI SEMERU, BNN SALURKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KE LUMAJANG 26 Nov 2025

- BNN–BAIS TNI BERHASIL AMANKAN BURONAN INTERNASIONAL DEWI ASTUTIK DI KAMBOJA 03 Des 2025

- PERKUAT KETAHANAN DI KAWASAN RENTAN, MASYARAKAT KAMPUNG PERMATA DIBEKALI KETERAMPILAN BERNILAI EKONOMI 26 Nov 2025
