Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba pada kelompok pekerja dan pelajar semakin meresahkan.
Berdasarkan Survei Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes UI) Tahun 2017, lebih dari separuh penyalahguna Narkoba, yaitu sebanyak 59% ditemukan pada kelompok pekerja dan sebanyak 24% berasal dari kelompok pelajar.
Sangat disayangkan, kaum terpelajar dan terdidik yang diharapkan mampu menjadi pasukan pemberantas Narkoba justru terperangkap dalam jerat Narkoba itu sendiri.
Menyikapi hal ini, BNN mengambil langkah preventif terhadap kelompok pekerja dan pelajar yang belum terpapar Narkoba agar mendapatkan edukasi tentang Narkoba dan bahaya penyalahgunaannya.
Melalui Deputi Pemberdayaan Masyarakat, BNN menggelar Bimbingan Teknis Penggiat Anti Narkoba Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Bagi Lingkungan Pendidikan dan Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di JW Marriott, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (20/3).
Direktur Peran Serta Masyarakat, Drs. Mohamad Jupri, MM., berharap kegiatan ini nantinya dapat mencetak penggiat anti Narkoba yang kompeten dan aktif dalam melaksanakan program P4GN.
“Setelah bimbingan teknis ini, para penggiat Anti Narkoba nantinya akan melakukan kegiatan P4GN seperti sosialisasi dan penyuluhan serta penjangkauan, mereka juga dapat berperan dalam upaya penegakan hukum terhadap bandar dan pengedar dengan melaporkan apabila terjadi penyalahgunaan Narkoba di lingkungannya”, ujar Jupri.
Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba yang dilakukan oleh BNN bekerja sama dengan LIPI pada tahun 2018 prevalensi penyalahguna Narkoba di Jawa Timur pada kelompok pekerja sebanyak 2,8% dan 7,5% pada kelompok pelajar di Surabaya.
Menurut Kepala BNN Provinsi Jawa Timur, Drs. Bambang Priambadha, S.H., M.Hum, hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap apa yang terjadi pada lingkungannya.
“Saat ini kita sudah mengabaikan kepedulian Kita, melihat banyak pemuda-pemudi berkumpul di malam hari tanpa tujuan tidak ditegur, padahal bisa saja itu awal masuknya Narkoba di lingkungan Kita”, imbuh Bambang.
Oleh karena itu, melalui kegiatan ini Ia juga mengimbau para penggiat anti Narkoba agar membangkitkan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama bersinergi memerangi kejahatan Narkoba dan bahaya penyalahgunaannya.
HUMAS BNN