Permasalahan narkotika telah menjadi ancaman global tanpa kecuali termasuk regional ASEAN. Isu super berat ini menuntut masing-masing negara di ASEAN untuk meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama yang lebih kuat sehingga dapat menyelesaikan permasalahan narkoba secara maksimal. Para menteri ASEAN yang membidangi masalah narkotika setuju pentingnya paradigma baru yang mengusung keseimbangan antara penekanan demand dan supply narkoba secara ideal.Sebagai upaya bersama ASEAN dalam meningkatkan upaya penanggulangan masalah narkoba, telah dibentuk sebuah forum khusus di level setingkat kementerian yang menangani permasalahan narkoba yang disebut dengan ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMDM). Pertemuan ini muncul atas prakarsa Thailand yang menilai masalah narkotika telah menjadi ancaman serius. Pertemuan AMMDM tahun ini adalah rangkaian pertemuan ke-3 yang dihadiri Pejabat setingkat Menteri yang membawahi narkotika di wilayah ASEAN. Pertemuan pertama berlangsung di Bangkok – Thailand tahun 2012, dan pertemuan kedua di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam tahun 2013. Pada Pertemuan AMMDM di Brunei Darussalam telah disepakati bahwa Indonesia menjadi penyelenggara AMMDM ke-3 tahun 2014. Pertemuan AMMDM digelar dalam dua hari. Pada hari pertama, seluruh delegasi ASEAN yang terdiri dari para kepala badan narkotika masing-masing negara beserta instansi terkait lainnya membahas masalah narkotika secara komprehensif. Dalam diskusi panjang yang digelar pada hari pertama, beberapa poin penting dibahas secara mendalam. Pada intinya, seluruh negara sepakat bahwa penanggulangan masalah narkotika harus mengedepankan sebuah paradigma baru yang mengedepankan keseimbangan antara penekanan demand (permintaan), dan supply (pasokan) narkoba. Disadari betul oleh negara anggota ASEAN, penanganan masalah narkotika masih terlalu terfokus pada aspek penekanan supply atau langkah pemberantasan, sedangkan sisi demand reduction belum tersentuh secara maksimal. Dalam konsep menekan demand, para menteri di ASEAN yang menaungi penanganan narkotika sepakat bahwa isu penanganan penyalah guna narkoba harus menjadi salah satu perhatian yang sangat penting. Penyalah guna narkoba dipandang sebagai orang yang sakit atau pasien yang harus dilayani kebutuhan kesehatannya. Karena itulah, forum AMMDM mengusulkan agar implementasi rehabilitasi di ASEAN dimaksimalkan. Langkah ini dicerminkan dalam peningkatan akses dan fasilitas layanan rehabilitasi untuk para penyalah guna narkoba. Selain itu, ASEAN menilai perlu adanya standarisasi dalam mengaktualisaskan berbagai aksi baik itu dalam konteks pencegahan maupun rehabilitasi. Satu hal penting yang tidak boleh diabaikan adalah penguatan kerja sama antar negara secara terintegrasi, terutama dalam pengawasan di daerah perbatasan baik darat, laut dan udara yang kerap dijadikan celah sindikat untuk menyelundupkan narkoba. Menghadapi terbentuknya komunitas ASEAN 2015, yang mana akan berdampak pada wilayah ASEAN yang lebih terbuka, maju dan lebih terintegrasi, maka diperlukan kewaspadaan karena perkembangan dan kemajuan di atas bisa dijadikan celah untuk dimanfaatkan. ASEAN Drug Free 2015 masih tetap menjadi visi dan keinginan semua negara ASEAN agar setelah 2015 kerja sama melawan ancaman narkoba di kawsan dapat lebih diperkuat, konkret dan lebih operasional.
Siaran Pers
ASEAN Sepakat, Perlu Paradigma Baru Penanganan Masalah Narkoba
Terkini
-
KEPALA BNN RI HADIRI UPACARA HARI BHAYANGKARA KE-79 01 Jul 2025
-
KUNJUNGI BNN, MAHASISWA UNDIKSHA PELAJARI PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA 01 Jul 2025
-
HADIRI RAKOR TERBATAS KEMENKO POLKAM, BNN SIAP BERKONTRIBUSI DALAM SATGAS SIBER DAN KECERDASAN BUATAN TERPADU 01 Jul 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI MALAM RENUNGAN GRANAT DALAM RANGKA PERINGATAN HANI 2025 29 Jun 2025
-
PERINGATAN HANI 2025: MEMUTUS RANTAI PEREDARAN GELAP NARKOBA MELALUI PENCEGAHAN, REHABILITASI, DAN PEMBERANTASAN MENUJU INDONESIA EMAS 2045 27 Jun 2025
-
AUDIENSI KEPALA BNN RI DENGAN PEMRED RADIO ELSHINTA, PERKUAT SINERGI LITERASI PUBLIK MELALUI MEDIA MASSA 26 Jun 2025
-
URGENSI REGULASI PENDIDIKAN ANTI NARKOTIKA DALAM KURIKULUM ASN DAN KEDINASAN 26 Jun 2025
Populer
- BNN DAN UKSW JALIN KERJA SAMA UNTUK PENGUATAN PROGRAM REHABILITASI NARKOTIKA BERKELANJUTAN 15 Jun 2025
- PEMUSNAHAN BARANG BUKTI DAN DEKLARASI ANTI NARKOBA, AKSI NYATA MASYARAKAT PAMEKASAN MENUJU INDONESIA BERSINAR 05 Jun 2025
- BNN GELAR UPACARA PERINGATAN HARLAH PANCASILA TAHUN 2025 03 Jun 2025
- GELAR JOINT WORKING GROUP, BNN DAN NCB INDIA BAHAS PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOTIKA LINTAS NEGARA 05 Jun 2025
- BNN PAPARKAN TANTANGAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA KEPADA MAHASISWA HUKUM UNDIP 04 Jun 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI UPACARA PERINGATAN HARLAH PANCASILA YANG DIPIMPIN PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO 02 Jun 2025
- BNN DAN KOWANI TEKEN KERJA SAMA, PERKUAT PERAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN NARKOBA 11 Jun 2025