Skip to main content
UnggulanBerita UtamaBidang Pencegahan

Anjan Pramuka: NPS Harganya Murah Tapi Efeknya Sangat Membahayakan

Anjan Pramuka: NPS Harganya Murah Tapi Efeknya Sangat Membahayakan
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

cegahnarkoba.bnn.go.id – Kamis (22/10) LSM Gerakan Nasional Anti Narkona (Granat) bersama Universitas Ubhara Jaya menggelar  Webinar dengan tema “Waspada Ancaman Narkoba Jenis Baru”.  Hadir sebagai narasumber Deputi Pencegahan BNN Drs, Anjan Pramuka Putra, SH. M, Hum.

Anjan Pramuka: NPS Harganya Murah Tapi Efeknya Sangat Membahayakan

Dalam paparannya Anjan mengatakan saat ini sudah beredar ratusan New Psychoactive Substances (NPS) di dunia. Sementara di Indonesia lanjut Anjan sudah ditemukan 77 jenis dan 73 diantara sudah diatur dalam Perarturan Mentri kesehatan sedangkan 4 jenis lainnya masih dalam proses sambung. Saat ini Indonesia merupakan urutan kelima sebagai konsumen NPS terbanyak.

Anjan Pramuka: NPS Harganya Murah Tapi Efeknya Sangat Membahayakan

Munculnya narkoba jenis baru adalah cara sindikat menghindari peraturan yang berlaku disebuah negara jelas Anjan.

“Sebelum narkoba tersebut dierdarkan sindikat mempelajari dulu Undang-Undang yang berlaku di suatu negara. Mereka akan membuat NPS yang kandungannya tidak ada dalam undang-undang sambung Anjan.

Anjan Pramuka: NPS Harganya Murah Tapi Efeknya Sangat Membahayakan

Narkoba jenis baru tersebut menurut Anjan harganya lebih murah tapi efeknya sangat berbahaya. Bahkan daya rusaknya 13 lipat dari narkoba yang kita kenal ujar Anjan.

Baca juga:  Tim Asesmen Terpadu Harus Kuat Godaan

“Efek dari NPS tersebut bisa membuat penggunanya bunuh diri karena paranoid dan ketakutan yang berlebihan” sambung  Anjan

Untuk mengantisipas masuknya NPS, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan seluruh jajaran dari pusat sampai daerah agar berada dalam satu garis agar berperang melawan narkoba. Pada kesempatan tersebut Anjan mengapresiasi Granat dan Ubhara yang telah menyelenggarakan Webinar tersebut.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel