Dialog anggota ASOD bersama negara mitra ASEAN menjadi agenda pada hari kedua pertemuan ASOD ke-44, Jumat (7/7). Negara Cina menjadi yang pertama dalam dialog yang digelar virtual tersebut.
Dalam dialog bersama Cina, negara anggota ASEAN sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam penanganan masalah narkotika. Pada pertemuan tersebut sejumlah delegasi menyampaikan dukungannya dalam penguatan kerja sama, seperti delegasi Vietnam yang berharap dapat bekerja sama investigasi dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika.
Demikian pula dengan Indonesia, dukungan kerja sama disampaikan oleh pimpinan delegasi Indonesia, Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Irjen Pol. Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., Ph.D.
“Kerja sama negara anggota ASEAN dengan Cina penting untuk menjaga keamanan wilayah, sehingga kami mengusulkan kerja sama dalam program capacity building pada penanganan terkait cryptocurrency dan pencucian uang yang berhubungan dengan kasus kejahatan narkotika,” pungkas Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN dalam forum tersebut.
Sejalan dengan dukungan dari negara-negara anggota, dukungan kerja sama juga diberikan oleh Sekretariat ASEAN. Perwakilan Sekretariat ASEAN pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya akan memfasilitasi proses kerja sama sehingga dapat segera terealisasi, apalagi antara ASEAN dan Cina sebelumnya telah memiliki ikatan kerja sama dalam ASEAN-China Cooperative in Response to Dangerous (ACCORD).
“Kami sangat senang dapat melakukan pertemuan ini, kami memastikan projek dan inisiatif atas usulan kerja sama dipersiapkan dan diimplementasikan sesuai prosedur sebagaimana perjanjian yang telah disepakati bersama,” ujar perwakilan Sekretariat ASEAN.
Selain dialog bersama dengan Cina, dialog negara mitra ASEAN pada forum ASOD ke-44 juga dilakukan bersama dengan sejumlah negara seperti Korea, India, dan Rusia. Secara garis besar semua negara-negara tersebut sepakat untuk melakukan peningkatan kerja sama dengan ASEAN dalam penanganan masalah narkotika.
Biro Humas dan Protokol BNN RI