Sebagai daerah istimewa, Yogyakarta menjadi salah satu kota yang marak dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Tingginya aktifitas wisata, dapat menjadi salah satu penyebab tingginya resiko tindak penyalahgunaan Narkoba di DIY. Saat ini, BNN mengantongi data jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di wilayah Yogyakarta yang tidak sedikit. Provinsi Yogyakarta masuk 10 besar dengan angka penyalahguna narkoba yang cukup tinggi, ujar Kepala BNN, Anang Iskandar, saat melakukan kunjungan kerja di Kantor BNN Provinsi Yogyakarta, Jumat (12/6).Kepala BNN Provinsi Yogyakarta, Soetarmono DS. S.E., M. Si., menyampaikan angka prevalensi penyalahguna Narkoba tahun 2014. Yogyakarta menduduki posisi ke 5 dengan jumlah prevalensi penyalahguna sebanyak 62.028 jiwa, atau sekitar 2,37% dari jumlah penduduk Yogyakarta.Kabid rehabilitasi dr. Iswandari turut angkat bicara. Faslitas rehabilitasi di Provinsi DIY yang masih sangat minim, tak mampu menampung seluruh penyalahguna Narkoba. Realisasinya provinsi Yogyakarta baru mampu melakukan rehabilitasi terhadap 584 (42,66%). Sebagian besar pecandu datang dengan kondisi gangguan jiwa, sementara fasilitas lembaga rehabilitasi masih beum memadai, ujar Iswandari.Sementara hasil survey nasional tahun 2014 menunjukan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba sebesar 2,2% dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 4 juta jiwa. Tahun 2014 Tercatat 12.044 orang meninggal akibat penyalahgunaan Narkoba dan negara mengalami kerugian materi hingga mencapai Rp 63,1 trilyun.Kunjungan kerja yang dilakukan Kepala BNN berkaitan dengan penanggulangan korban penyalahgunaan Narkoba yang kini berorientasi pada upaya rehabilitasi. Hal ini perlu dipahami oleh seluruh personel BNN termasuk BNNP dan BNNK/Kota di seluruh Indonesia agar tercipa keselarasan pemahaman ditubuh organisasi BNN.Anang menyampaikan tahun ini BNN di beri PR besar untuk melakukan rehabilitasi terhadap 100.000 penyalahguna Narkoba. Target tersebut akan terus menigkat setiap tahunnya, mengingat angka penyalahgunaan Narkoba yang cukup tinggi di Indonesia. Upaya rehabilitas kini seolah bangkit dari tidur panjangnya, ujar Anang. Anang menambahkan target tersebut tak berimbang dengan jumlah fasilitas rehabilitasi yang dimiliki BNN. BNNP Yogya sendiri diberi target untuk melakukan rehabilitasi terhadap 1.300 penyalahguna Narkoba di Yogyakarta.Saat ini, BNN hanya mampu melakukan rehabilitasi terhadap 18.000 penyalahgua Narkoba setiap tahunnya. Sadar akan keterbatasan kemampuan dalam upaya rehabilitasi, BNN menggandeng seluruh instansi terkait, seperti Kementerina Kesehatan, Kementerian Sosial, KemenkumHAM dan sebagainya, guna merealisasikan upaya tersebut secara menyeluruh dan merata di Indonesia.Salah satu kendala yang dihadapi dalam implementasi rehabilitasi di Indonesia adalah masih banyak penegak hukum yang menerapkan pidana penjara bagi pecandu Narkoba. Kepala BNNP setiap saat harus bekerjasama dengan penegak hukum dalam menangani penyalahguna Narkona, tegas Anang. Anang beranggapan jika ada BNNP yang tidak bisa menangkap pelaku peredaran Narkoba bisa dipastikan mereka tidak serius dalam menangani masalah narkoba di wilayahnya.Banyak hal yang perlu diperjuangkan untuk mencapai target tersebut. Diperlukan upaya maksimal tak hanya oleh BNN pusat tetapi juga BNNP dan BNNK/Kota seluruh Indonesia, salah satunya adalah Yogyakarta. Banyaknya pihak yang terlibat, tentunya diperlukan upaya koordinasi yang intens, baik dilevel pusat maupun daerah. Termasuk BNN selaku stake holder di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia. (VDY)
Berita Utama
ANANG ISKANDAR : REHABILITASI BANGKIT DARI TIDUR
Terkini
-
BNN HADIRI GELAR GRIYA IDULFITRI 1446 H DI ISTANA KEPRESIDENAN JAKARTA 01 Apr 2025
-
BNN DAN TEMPO JALIN KOLABORASI STRATEGIS, PERANGI NARKOBA DI JAKARTA 28 Mar 2025
-
DUKUNG MUDIK AMAN DI 2025, BNN LAKUKAN TES URINE DI 4 TERMINAL JAKARTA 27 Mar 2025
-
TEMUI MENLU SUGIONO, KEPALA BNN RI UPAYAKAN PENGEJARAN DPO DAN PERAMPASAN ASET DI LUAR NEGERI 26 Mar 2025
-
BNN DAN PGI BERSATU LAWAN NARKOBA, FOKUS PADA PENCEGAHAN DAN REHABILITASI 26 Mar 2025
-
BNN PERINGATI HARI JADI KE-23 SECARA SEDERHANA DAN PENUH MAKNA 24 Mar 2025
-
PUSLITDATIN BNN SEPAKATI PERJANJIAN KERJA SAMA DENGAN BPS DALAM RANGKA PENGUKURAN PREVALENSI 24 Mar 2025
Populer
- BUKTIKAN KOMITMEN BERANTAS NARKOBA BNN SITA 1,2 TON BARANG BUKTI NARKOTIKA 03 Mar 2025
- SEMPAT TERTUNDA, BNN DAN EKUADOR LANJUTKAN KERJA SAMA PEMBERANTASAN NARKOTIKA 04 Mar 2025
- GELAR ACARA PELEPASAN PEJABAT PURNA TUGAS, KEPALA BNN RI: “TERIMA KASIH ATAS PENGABDIAN DAN BIMBINGANNYA” 05 Mar 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI RAPAT TERBATAS BERSAMA PRESIDEN, PERKUAT KONSOLIDASI PROGRAM PEMERINTAH 05 Mar 2025
- BNN CAPAI INDEKS RB DI ATAS RATA-RATA K/L 07 Mar 2025
- KEPALA BNN RI TIBA DI BUMI SERUMPUN SEBALAI, BUKA FORUM KOMUNIKASI P4GN 06 Mar 2025
- KUNJUNGI BNN, TRC PPAI BAHAS PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DARI BANDAR NARKOBA 13 Mar 2025