Saat melakukan pertemuan dengan Mohammed Mobarez Rashidi, Menteri Urusan Penanganan Narkotika Afganistan pada pertengahan Januari lalu, Direktur Eksekutif UNODC, Yury Fedotov menekankan bahwa perdagangan gelap narkoba telah menjadi ancaman yang sangat berbahaya terhadap kesehatan publik, pemerintahan yang bersih, dan pengembangan berkelanjutan di Asia bagian tengah dan barat. Yury juga mengulas tentang pentingnya membahas isu penyalahgunaan narkoba secara domestik. Ada lebih dari satu juta pecandu opium di Afganistan, yang telah menjadi tragedi nasional. Kita harus memberikan dukungan pada para pecandu, yang kebanyakan di antara mereka adalah anak-anak dan wanita, melalui upaya pencegahan dan rehabilitasi narkoba, ujar yury. Terkait dengan hasil survey opium Afganistan, Direktur Eksekutif UNODC menilai masalah opium belum terselesaikan secara memuaskan, akan tetapi ia memberikan apresiasi positif atas upaya lembaga anti narkotika Afganistan yang telah berupaya keras melakukan pengungkapan kasus dan meningkatkan koordinasi dalam pemberantasan opium. Menurut Fedotov, Afganistan memang telah meningkatkan upaya dalam kampanye pemberantasan opium. Namun fakta yang ada, 90 persen titik penanaman opium ada di 9 provinsi, dan hal ini menyisakan persoalan besar dan tetap menjadi ancaman berat negeri ini. Karena itulah, Fedotov berharap agar isu narkotika, dan korupsi yang selama ini masih diabaikan, agar menjadi prioritas nasional untuk mewujudkan keamanan dan stabilitasi di Afganistan. Fedotov juga menambahkan, program alternatif untuk para petani opium hanya akan berhasil jika mereka memiliki pangsa pasar dan infrastruktur yang bagus untuk menjual hasil cocok tanam mereka. Sementara itu, Menteri Rashidi mengungkapkan bahwa dirinya terus berupaya untuk memerangi kejahatan narkotika. Saya terus berupaya memerangi narkotika, namun tanpa komitmen dan upaya masyarakat dunia, hal ini akan sulit mencapai keberhasilan, kata Rashidi usai pertemuan. (bk, sumber unodc)
Berita Utama
Adiksi Domestik Makin Meningkat, Upaya Keras Melawan Peredaran Narkoba Mutlak Dibutuhkan
Terkini
-
BNN HADIRI GELAR GRIYA IDULFITRI 1446 H DI ISTANA KEPRESIDENAN JAKARTA 01 Apr 2025
-
BNN DAN TEMPO JALIN KOLABORASI STRATEGIS, PERANGI NARKOBA DI JAKARTA 28 Mar 2025
-
DUKUNG MUDIK AMAN DI 2025, BNN LAKUKAN TES URINE DI 4 TERMINAL JAKARTA 27 Mar 2025
-
TEMUI MENLU SUGIONO, KEPALA BNN RI UPAYAKAN PENGEJARAN DPO DAN PERAMPASAN ASET DI LUAR NEGERI 26 Mar 2025
-
BNN DAN PGI BERSATU LAWAN NARKOBA, FOKUS PADA PENCEGAHAN DAN REHABILITASI 26 Mar 2025
-
BNN PERINGATI HARI JADI KE-23 SECARA SEDERHANA DAN PENUH MAKNA 24 Mar 2025
-
PUSLITDATIN BNN SEPAKATI PERJANJIAN KERJA SAMA DENGAN BPS DALAM RANGKA PENGUKURAN PREVALENSI 24 Mar 2025
Populer
- BUKTIKAN KOMITMEN BERANTAS NARKOBA BNN SITA 1,2 TON BARANG BUKTI NARKOTIKA 03 Mar 2025
- SEMPAT TERTUNDA, BNN DAN EKUADOR LANJUTKAN KERJA SAMA PEMBERANTASAN NARKOTIKA 04 Mar 2025
- GELAR ACARA PELEPASAN PEJABAT PURNA TUGAS, KEPALA BNN RI: “TERIMA KASIH ATAS PENGABDIAN DAN BIMBINGANNYA” 05 Mar 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI RAPAT TERBATAS BERSAMA PRESIDEN, PERKUAT KONSOLIDASI PROGRAM PEMERINTAH 05 Mar 2025
- BNN CAPAI INDEKS RB DI ATAS RATA-RATA K/L 07 Mar 2025
- KEPALA BNN RI TIBA DI BUMI SERUMPUN SEBALAI, BUKA FORUM KOMUNIKASI P4GN 06 Mar 2025
- KUNJUNGI BNN, TRC PPAI BAHAS PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DARI BANDAR NARKOBA 13 Mar 2025