Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Ciamis menggelar sosialisasi program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan Sekolah SMAN 1 Kawali dengan melibatkan peserta 250 siswa bertempat di Aula SMAN 1 Kawali, (26/03/2013)Suhendi, SH dari BNNK Ciamis memaparkan dengan gamblang maslaah Narkoba mulai dari gambaran umum narkoba, peta sebaran narkoba di Jawa Barat, data kasus narkoba di Kabupaten Ciamis, kondisi remaja yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba, diteksi dini penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan pendidikan, hingga permasalahan terapi dan rehabilitasi bagi korban dan atau pecandu narkoba. Sementara itu, Ipda Endang Suwandi (KBO Sat Res Narkoba Polres Ciamis) memaparkan tentang aspek hukum dari tindak pidana narkotika, yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagai lex specialis derogat lex generalis. Selain itu Endang memotivasi para pelajar agar tidak terjerumus dengan narkoba dengan cara aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan sekolah baik intra maupun ekstra kulikuler. Hal itu sebagai wujud pencegahan alternatif yang dapat mengisi kekosongan waktu, dan meraih prestasi. Hal ini harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di keluarga, lingkungan masyarakat dan sekolah untuk tetap taat terhadap aturan negara, dan norma-norma yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, kata Endang. Dalam sosialisasi tersebut dijeaskan pula masalah beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dari tinjauan derajat kesehatan. Acep Joni Heryanto, S.Kep. S.Sos. Kasi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Acep menjelaskan konsep Henrik L. Blum urutan derajat kesehatan (morbiditas, mortalitas, dan status gizi rendah) yang diawali dari faktor lingkungan 40%, pelayanan kesehatan 20%, perilaku 35%, dan faktor keturunan 5%, serta masalah kesehatan yang diawali dari bibit penyakit, lingkungan kurang sehat, perilaku kurang sehat, hal ini cikal bakal dari ketidak sadaran seseorang untuk terjerumus dengan Narkoba/Nafza, khusus di lingkungan sekolah banyak pihak yang harus menjadi perhatian besar dalam menanggulangi bahaya narkoba diantaranya Anak Sekolah, Guru, dan Masyarakat Sekolah, jika semua unsur ini tahu, faham dan sadar serta terampil menolak narkoba maka lingkungan sekolah tersebut akan terbebas dari ancaman narkoba.Menurut kesepakatan Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati Indonesia pada tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi (termasuk HIV/AIDS dan Narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental. Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut, sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia 10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan, ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja sama dengan Universitas Indonesia).Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima. Anak-anak remaja membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented).Melalui kegiatan Sosialisasi P4GN di lingkungan sekolah ini, diharapkan pelajar memiliki daya tangkal yang kuat dari ancaman narkoba, sehingga terciptanya lingkungan sekolah terbebas dari ancaman narkoba. (sumber : BNNK Ciamis)
Artikel
250 Pelajar SMAN 1 Kawali Ikuti Sosialisasi Bahaya Narkoba
Terkini
-
ATASI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, KOMISI A DPRD KOTA TANJUNG BALAI SAMBANGI BNN 18 Jan 2025
-
BANGUN SINERGITAS DI LINGKUNGAN PONDOK, BNN TERIMA KEHADIRAN IKATAN PESANTREN INDONESIA 16 Jan 2025
-
BNN APRESIASI FILM ANAK “JEJAK PAHIT SI KEMBANG GULA” SEBAGAI EDUKASI BAHAYA NARKOBA 16 Jan 2025
-
RAIH PENGHARGAAN DARI DEA AS, KEPALA BNN RI: “SAYA DEDIKASIKAN PENGHARGAAN INI UNTUK MASYARAKAT INDONESIA” 16 Jan 2025
-
TUNJUKAN PROGRES SIGNIFIKAN, BNNK POHUWATO SIAP BEROPERASI DI TAHUN INI 15 Jan 2025
-
ERATKAN KERJA SAMA, KEPALA BNN RI AUDIENSI KE LEMHANNAS 14 Jan 2025
-
SINERGI DAN KOLABORASI PEMBERANTASAN NARKOTIKA: UNGKAP JARINGAN, GAGALKAN PEREDARAN, TUMPAS OKNUM 14 Jan 2025
Populer
- HASIL AKHIR SELEKSI KOMPETENSI PPPK FORMASI TENAGA TEKNIS DAN TENAGA KESEHATAN TAHAP I BNN RI T.A. 2024 31 Des 2024
- TAHUN 2024: PENGUATAN STRATEGI DAN AKSI KOLABORASI DALAM P4GN 23 Des 2024
- SINERGI DAN KOLABORASI PEMBERANTASAN NARKOTIKA: UNGKAP JARINGAN, GAGALKAN PEREDARAN, TUMPAS OKNUM 14 Jan 2025
- BNN RAYAKAN NATAL DENGAN AKSI BAKTI SOSIAL 24 Des 2024
- MUSNAHKAN NARKOTIKA, BNN LINDUNGI LEBIH DARI 700 RIBU JIWA 23 Des 2024
- AKHIRI KUNJUNGAN KERJA DI KALIMANTAN UTARA, KEPALA BNN RI TINJAU KANTOR BNN PROVINSI KALTARA 19 Des 2024
- BNN GELAR UPACARA BELA NEGARA KE-76 19 Des 2024