Skip to main content
Berita Utama

Waspada! Desa Sejahtera Bisa Jadi Target Sindikat Narkoba

Oleh 06 Des 2018Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Jakarta,- Kondisi desa yang sejahtera bisa berdampak positif untuk warganya, namun pada sisi yang lainnya potensial memicu ancaman lain, yaitu peredaran narkoba. Dengan pendapatan tinggi dan daya beli yang meningkat di desa yang sejahtera, sindikat bisa jadi mencari celah untuk memasarkan narkobanya.Hal ini disampaikan Kepala BNN, Drs. Heru Winarko, S.H. dalam kegiatan Forum Diskusi Trending Topic bertajuk Antisipasi dan Solusi Permasalahan Penyalahgunaan Narkoba di Desa dalam Rangka Menuju Desa Bersih Narkoba, di Jakarta, Kamis (6/12).Aspek lainnnya yang juga perlu menjadi antisipasi bersama adalah kesenjangan yang muncul akibat pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat desa. Kepala BNN menyebutkan, jika ada 20% dari populasi desa mengalami peningkatan ekonomi, tapi sisanya masih stagnan, maka kondisi itu menjadi kesenjangan yang juga bisa menjadi celah masuk para bandar narkoba.Oleh karena itulah, Kepala BNN menegaskan pentingnya ketahanan desa untuk menolak penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Namun selain itu tiga pilar di pedesaan yaitu Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa , diharapkan mampu melakukan langkah-langkah yang nyata dalam mencegah dan memberantas narkoba.Banyaknya desa di negeri ini merupakan tantangan yang cukup besar. Dari data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi (PDTT), ada 74.957 desa tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian, 370 diantaranya adalah desa di pesisir pulau terluar yang bisa menjadi pintu masuk narkoba. Karena itulah, BNN bersinergi dengan Kementerian Desa, PDTT untuk memaksimalkan program P4GN.Menanggapi kerja sama ke depan bersama BNN, Inspektur Jenderal Kemendes PDTT, Dr. Ir.Ansar Husein, M.Si mengatakan pihaknya di tahun depan telah menyusun serangkaian strategi guna menuju desa Bersinar (bersih dari narkoba), antara lain ; kegiatan fasilitasi dan sosialisasi bahaya narkoba secara massif, pemasangan banner dan pembagian bahan informasi tentang bahaya narkoba di tempat umum atau tempat-tempat strategis, dan yang tak kalah penting adalah menggenjot sector produk unggulan desa. Dengan produk-produk unggulan desa, maka diharapkan dapat menarik pasar masuk desa sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan desa itu sendiri.Ansar juga menyebutkan pihaknya memiliki 39 ribuan kader professional yang bertugas melakukan pendampingan di pedesaan. Mereka akan dibekali pemahaman bahaya narkoba sehingga menularkan pesan-pesan bahaya narkoba pada masyarakat desa.

Baca juga:  Melalui Kreativitas, Siswa-Siswi SMA/SMK Bali Ajak Teman Sebaya Jauhi Narkoba

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel