Skip to main content
Berita Utama

Wanita Islam Potensial Tangani Penyalahguna Narkoba

Oleh 07 Jun 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Kelompok penyalahguna narkoba termasuk dalam kategori populasi tersembunyi. Deputi Rehabilitasi BNN, dr Kusman Suriakusumah mengatakan, estimasi penyalahguna narkoba yang tersembunyi di DKI jakarta sekitar 70 orang setiap RW-nya. Menurutnya, untuk mendorong mereka berobat atau menjalani rehabilitasi, diperlukan upaya penjangkauan dan pendampingan yang maksimal. Dalam konteks penjangkauan para penyalahguna narkoba, potensi komponen masyarakat sangat diperlukan. Dengan pertimbangan inilah, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggandeng para tokoh wanita islam yang tergabung dalam Pengurus Pusat Wanita Islam (PPWI) untuk mendukung gerakan rehabilitasi. PPWI dinilai berpotensi karena PPWI secara keorganisasian, lembaga ini memiliki anggota yang banyak dan tersebar di 33 provinsi dan di ratusan kota di Indonesia. Dengan banyaknya anggota yang aktif, hal ini cukup menjanjikan untuk diberikan peran sebagai tenaga penjangkau penyalahguna narkoba. Di samping itu PPWI juga memiliki komitmen yang jelas dalam berpartisipasi dalam masyarakat secara aktif sebagai anggota masyarakat serta membangun jaringan dan kerja sama dengan instansi pemerintah dalam mengurusi isu-isu sosial yang berkembang di tengah masyarakat, termasuk dalam mendukung gerakan rehabilitasi melalui penjangkauan dan pendampingan penyalahguna narkoba. Zaenab Yusuf, salah seorang pakar agama dari PPWI menjelaskan bahwa pihaknya akan membentuk tim khusus yang ia sebut Tim Layanan Cinta, yang bertugas menyentuh hati para penyalahguna narkoba untuk kembali pulih, baik dari aspek religi dan juga pandangan dari perspektif medis. Namun sebelum melakukan tugasnya di lapangan, para penjangkau ini harus dibekali dengan pengetahuan yang luas baik dari segi medis dan juga religi mengenai penanganan penyalahguna narkoba di lapangan. Sementara itu, Ketua Umum PPWI, Dr Attifah Thaha, mengatakan bahwa pemulihan penyalahguna narkoba butuh waktu yang panjang. Keluarga dan masyarakat harus memberikan dukungan yang maksimal bagi para korban penyalahgunaan narkoba. Menjawab tantangan ini, Ketua Umum PPWI akan lebih mengoptimalkan kegiatan majelis talim dengan materi narkoba dari mulai pengenalan jenis hingga ke bagaimana menyusun manajemen unit berbasis komunitas atau Community Based Unit (CBU). Ini perjalanan yang panjang, dan pada hari ini kita mulai dengan pembekalan materi narkoba melalui kegiatan diskusi, sambung Atifah di sela-sela kegiatan diskusi terarah atau Focus Group Discussion (FGD) tentang peran wanita islam dalam menjangkau penyalahguna narkoba, di Wisma Wanita Islam, di Klender, Jakarta Timur. Saat disinggung tentang kesiapan melayani penyalahguna narkoba dalam konteks rehabilitasi medis, Atifah mengaku belum siap karena keterbatasan sumber daya manusia. Tapi di kemudian hari sepertinya PPWI bisa merealisasikannya karena saat ini pihaknya telah memiliki klinik kesehatan yang cukup memadai dan dapat dikembangkan sebagai Community Based Unit (CBU). Deputi Rehabiliatasi berharap, dengan potensi yang dimiliki oleh PPWI, lembaga ini nantinya dapat menjadi ladang ibadah, yaitu menjangkau dan mendampingi para penyalahguna narkoba sehingga mereka kembali pulih. (bk)

Baca juga:  Kepala BNN RI Resmi Membuka The 45th Meeting Of HONLAP : Situasi Narkotika Global Dan Regional Masih Penuh Tantangan

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel