
Kejahatan narkotika telah menjadi ancaman serius bagi seluruh bangsa di dunia termasuk Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, modus operandi dalam kejahatan narkotika pun semakin canggih dan berkembang hingga membut jaringan peredaran gelap narkotika semakin meluas.
Menghadapi hal tersebut, atas inisiasi Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., BNN bersama Drug Enforcement Administration (DEA) menyelenggarakan workshop bertajuk Digging Deeper: Narcotics Analyst di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN, Lido, Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung tanggal 14 hingga 18 Oktober 2024 ini merupakan bukti nyata keseriusan BNN dalam memperkuat strategi penguatan intelijen dalam perang melawan peredaran gelap narkotika. Langkah ini juga sebagai bentuk implementasi strategi kolaborasi di tingkat internasional dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
“Untuk melawan kejahatan ini, Kita memerlukan petugas intelijen yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus yang dapat diandalkan,” ujar Alex Sabar, S.I.K., M.H., saat membuka pelatihan.
Sebanyak 20 peserta yang terdiri dari perwakilan BNN Pusat, BNN Provinsi, dan BNN Kabupaten/Kota mengikuti pelatihan ini. Adapun tujuan utama dari workshop adalah untuk membekali para peserta dengan keterampilan analisis strategis dalam penanganan kasus narkotika dengan menggunakan metode investigasi lanjutan maupun teknologi modern. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini dalam pengungkapan jaringan peredaran narkotika yang semakin kompleks.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas petugas intelijen, tetapi secara tidak langsung juga dapat membangun kepercayaan publik terhadap BNN. Kepercayaan publik inilah yang dalam jangka panjang dapat menguatkan legitimasi dan efektivitas program pemberantasan narkotika di Indonesia.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN