BNN.GO.ID – Jakarta, Pertemuan hari kedua The 65th Session of The Commission on Narcotic Drugs, Selasa (15/3) dilanjutkan dengan agenda keempat yaitu pembahasan mengenai manajemen, administrasi, dan anggaran komisi yang dalam hal ini adalah CND, serta agenda kelima berkaitan dengan implementasi International Treaties. Dalam dua agenda tersebut, pimpinan sidang Mr. Ghislain D’hoop kembali memberikan kesempatan pada para negara peserta untuk kembali memberikan intervensi.
Sementara sidang berjalan, beberapa side event dalam The 65th Session of The Commission on Narcotic Drugs juga berlangsung. Salah satunya yaitu workshop bertajuk Empowering Community in Providing Drug Treatment yang diinisiasi oleh BNN RI dengan didukung oleh UNODC dan pemerintah Jepang. Tercatat sebanyak 63 peserta dari berbagai negara hadir dalam workshop yang digelar secara virtual tersebut.
Tiga orang pembicara membawakan materi terkait dengan Empowering Community in Providing Drug Treatment dalam side event ini. Ketiga pembicara tersebut yaitu Deputi Rehabilitasi BNN RI, Dra. Riza Sarasvita, MHS., M.Si., Ph.D.; Programme Officer PTRS UNODC, Anja Busse; dan Koordinator Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Jawa Tengah, Sardiyanto, S.Psi.
Deputi Rehabilitasi BNN RI pada kesempatan tersebut menyampaikan mengenai pengalaman Indonesia dalam melakukan pemberdayaan masyarakat untuk menyediakan pengobatan dan layanan ambang batas rendah dalam program intervensi berbasis masyarakat (IBM). Penjelasan yang disampaikan oleh Deputi Bidang Rehabilitasi BNN tersebut disertai dengan bukti ilmiah berupa hasil penelitian terhadap efektivitas program IBM dalam rehabilitasi dan pemulihan pecandu narkoba.
“Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa program IBM terbukti efektif membantu rehabilitasi dan pemulihan pecandu narkoba khususnya bagi mereka yang tinggal di desa maupun kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba)”, tutur Dra. Riza Sarasvita, MHS., M.Si., Ph.D.
Setali tiga uang dengan Deputi Rehabilitasi BNN RI, Koordinator Bidang Rehabilitasi Jawa Tengah, Sardiyanto, S.Psi., juga turut memaparkan data yang berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan program IBM di wilayahnya.
Sementara itu, masih dalam tema yang sama yakni Empowering Community in Providing Drug Treatment, Anja Busse, Programme Officer PTRS UNODC menyampaikan hasil risetnya terkait manajemen komunitas terhadap overdosis opioid. Hasil riset yang telah diterbitkan dalam jurnal internasional elsevier tersebut menjadikan proyek Stop-Overdose-Safely (S-O-S) di negara Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Ukraina dalam studi kasus penelitiannya.
Melalui pertemuan side event yang digelar oleh BNN RI ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam pertukaran informasi dan menjadi pembelajaran bagi para peserta sebagaimana yang disampaikan Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Drs. Puji Sarwono pada Welcome Remarks mewakili Kepala BNN.
“Melalui diskusi ini, diharapkan kita dapat memperoleh keahlian teknis, best practice, dan dukungan dalam peningkatkan cakupan terutama untuk populasi yang rentan, serta peningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pemberian layanan,” tutup Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI.
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn
#WarOnDrugs
#IndonesiaBersinar
