Peran para tenaga pendidik dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba sangat strategis. BNN, melalui Direktorat Peran Serta Masyarakat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat memandang perlu, agar mereka diberikan pembekalan melalui bimbingan teknis agar memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan bahaya narkoba kepada siswanya. Penyampaian bahaya narkoba itu bisa dilakukan dalam bentuk banner, atau saat apel sebelum pelajaran dimulai.
Hal ini disampaikan Kepala BNNP Sumatera Selatan, Jhon Turman, saat membuka kegiatan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat Anti Narkoba Bidang P4GN di Lingkungan Pendidikan di daerah Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, Rabu (20/2).
Kepada para guru yang hadir dalam kegiatan ini, Jhon mengatakan agar guru bisa menjelaskan tentang dampak buruk yang disebabkan narkoba. Ia menjelaskan bahwa narkoba berdampak buruk pada otak manusia. Dengan kerusakan otak tersebut, bisa membuat penyalahgunanya bersikap kurang ajar atau kehilangan sopan santun pada orang lain bahkan pada orang tuanya sendiri.
“Perlu menjadi atensi juga bahwa narkoba bisa membuat ketergantungan, jika pelajar yang mengalami ketergantungan, maka dikhawatirkan mereka kehilangan masa depannya,” imbuh Kepala BNNP.
Dengan kegiatan ini, ia berhadap agar para pendidik dapat mengambil peran penting dalam membangkitkan kesadaran pada anak didik untuk melawan penyalahgunaaan dan peredaran narkoba.
Menanggapi kegiatan ini, seorang tenaga pengajar di SMPN 1 OKI, Wahyudi, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan pembekalan materi bahaya narkoba itu penting. Menurutnya, dengan pemahaman yang dimiliki, maka seorang guru, khususnya guru Bimbingan Konseling (BK), bisa menyampaikan dampak-dampak bahaya narkoba pada siswanya di momentum tertentu, baik saat sesi konseling ataupun mengisi jam kosong di kelas.
Kegiatan Bimtek ini dihadiri oleh kurang lebih 40 guru SMP dan SMA yang berasal dari wilayah Ogan Komering Ilir (OKI). Dalam dua hari, mereka akan dibekali materi narkoba sehingga nantinya mereka bisa mendapatkan pemahaman yang komprehensif untuk kembali menyampaikannya pada anak didiknya.