
Ibu merupakah sosok yang sangat penting dalam sebuah keluarga dan ujung tombak dalam sebuah keluarga. Oleh sebab itu, Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Drs. Andjar Dewanto, SH. memberikan paparan kepada 30 peserta pengembangan kewirausahaan bagi masyarakat kawasan rawan Narkoba yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga. Bertempat di aula Istana Kadriah, Kampung Beting, Pontianak Timur, Kalimantan Barat, Kamis (5/9), Direktur Pemberdayaan Alternatif tersebut mengajak para peserta untuk lebih berperan aktif dalam membantu pemerintah khususnya BNN dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
Andjar mengatakan, “Salah satu cara ibu-ibu bertindak dalam memerangi penyalahgunaan Narkoba yaitu memberikan kasih sayang, perhatian kepada suami dan anak-anak. Kasih contoh dan pengaruhi keluarga untuk menjauhi narkoba”.
Andjar pun berpesan agar jangan terpengaruh akan godaan para bandar Narkoba di daerah sekitar, karena para bandar Narkoba mempunyai beribu cara untuk mempengaruhi dan melindungi diri mereka dari para aparat penegak hukum. Para bandar banyak memberikan iming-iming berupa hadiah dan uang kepada warga sekitar, agar mereka dilindungi dan warga percaya serta tergantung kepada para bandar tersebut.
Pengembangan kewirausahaan bagi masyarakat kawasan daerah rawan narkoba ini diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat daerah Beting. Keahlian yang telah didapat pun diharapkan tidak berhenti sampai disini saja, tetapi dapat dikembangkan dan disebarkan kepada warga sekitar serta dapat membentuk koperasi desa agar produk ini dapat dipasarkan.
Andjar menambahkan, “Jangan mau daerah kita khususnya di daerah Beting ini menjadi sarang narkoba, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membentuk sebuah peraturan adat, hukum adat, agar orang-orang yang bermain dengan narkoba ini bisa kita keluarkan dan ini dapat dilakukan oleh tokoh-tokoh adat di Pontianak Timur, seperti yang dilakukan di Bali dan Padang”.
Sultan IX Pontianak dalam penutupan giat tersebut berpesan agar ilmu yang sudah didapat ini bisa dilanjutkan sampai kewirausahaan. Ia juga berharap pemerintah kota mau mendukung apa yang telah dilakukan oleh ibu-ibu daerah Kampung Beting ini.
“Saya sudah berkoordinasi dan bertemu langsung dengan Walikota dan Wakil Walikota Pontianak, menyinggung kegiatan kreatif ini dan berharap kedepannya dapat dianggarkan untuk pengembangan kegiatan ini”, tambah Sultan IX Pontianak yang biasa dipanggil Melvin.
Melvin pun berharap image Beting yang sudah dicap jelek secara nasional dapat kembali pulih dan harum.
“Inilah saatnya kita untuk mengubah sedikit demi sedikit image jelek tersebut, dimulai dari para ibu-ibu Kampung Beting untuk mengubah Beting yang terkenal dengan kawasan rawan Narkoba menjadi kawasan industri kerajinan tangan”, tutup Melvin.
Dalam kegiatan ini, para peserta sangat antusias dan banyak memberikan pertanyaan mengenai permasalahan peredaran Narkoba di kawasan Kampung Beting dan membahas mengenai tanaman kratom yang banyak tumbuh di daerah Kalimantan Barat.
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. :@infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn