Skip to main content
Artikel

Seminar Kesehatan Remaja di STIK GIA Maros

Oleh 07 Mei 2014Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

BNN Provinsi Sulawesi Selatan diundang oleh STIK GIA Maros untuk menjadi narasumber pada kegiatan Seminar Kesehatan Remaja. Salah satu materi yang disiapkan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba di lingkup STIK GIA Maros. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014. Karena hal tersebut merupakan tugas dan fungsi BNN Provinsi Sulsel yaitu untuk meningkatkan pemahaman bahaya penyalahgunaan Narkoba melalui diseminasi informasi P4GN ke berbagai sasaran berdasarkan tingkat kerentanan. BNN Provinsi Sulsel memenuhi undangan tersebut untuk melakukan penyuluhan bahaya penyalahgunaan Narkoba pada mahasiswa STIK GIA Maros dengan sasaran kurang lebih 100 orang. Pada kegiatan tersebut, tim penyuluh BNN Provinsi Sulsel banyak menyinggung tentang efek penyalahgunaan Narkoba terhadap kesehatan serta cara mendeteksi pengguna Narkoba dengan penekanan tentang harapan besar pada remaja.Membangun remaja yang bebas dari penyalahgunaan Narkoba harus didasarkan pada pencermatan terhadap karakteristik pengguna Narkoba sekaligus tindakan yang melatarbelakanginya. Penyebab seseorang mengkonsumsi Narkoba tidak hanya berasal dari keinginan individu itu sendiri akan tetapi juga berasal dari lingkungan sekitarnya.Semuanya itu jelas akan memburamkan masa depan keluarga, masyarakat dan bangsa termasuk masa depan remaja itu sendiri. Logika yang dapat ditarik sangat sederhana. Remaja yang menyalahgunakan Narkoba sudah menjadi generasi yang rusak dan sulit dibenahi. Tubuhnya tidak lagi fit dan fresh untuk belajar dan bekerja membantu orangtua, sementara mentalnya telah dikotori oleh niat buruk untuk mencari cara mendapatkan barang yang sudah membuatnya kecanduan. Bila sudah demikian, apa yang dapat diharapkan dari mereka?Selanjutnya dan beberapa studi yang pernah dilakukan, karakteristik pengguna Narkoba biasanya adalah remaja-remaja kita yang “bermasalah”. Bermasalah disini artinya memiliki beban mental/kejiwaan yang menurut mereka sangat berat dan sulit untuk ditanggung. Misalnya terlalu sering dimarahi orangtua, tidak disukai lingkungan, merasa bersalah karena orangtuanya bercerai, tidak mendapat kasih sayang, prestasi belajar jelek, merasa diremehkan teman yang membuat sakit hati, merasa kurang percaya diri dan sebagainya.Keinginan yang besar ini sedikit banyak dipengaruhi oleh sedikitnya pengetahuan mereka tentang Narkoba, membuat mereka rapuh dan terjebak dalam lingkaran yang menghancurkan. [LO BNN Prov Sulsel]

Baca juga:  Peningkatan Peran Anggota Dharma Wanita dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel