BNN.GO.ID, Surabaya – Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat Deputi Bidang Rehabilitasi menggelar Rapat Kerja Evaluasi bidang Rehabilitasi BNN Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hal ini sebagai upaya untuk menginventarisir kendala yang dihadapi dan mengungkap keberhasilan yang telah dicapai sehingga bisa menjadi bahan diskusi dan sharing lintas BNNP.
Deputi Rehabilitasi BNN RI, Dra. Yunis Farida Oktoris, M.Si mengungkapkan bahwa ada kendala di lapangan yang dihadapi seperti pelaksanaan asesmen terpadu oleh TAT. Selama ini, hasil dari TAT yang berujung vonis rehabilitasi murni masih sedikit. Selain itu juga ditemukan kendala seperti penyerapan anggaran yang belum maksimal.
“Karena itulah rapat ini dilakukan untuk mengevaluasi kebijakan yang sudah dilakukan selama 2019. Hal penting lainnya dari kegiatan ini adalah untuk menentukan kebijakan yang akan datang, sehingga dengan kendala yang ada dan bisa diatasi maka ke depan bisa menentukan kebijakan baru yang lebih baik,” timpal Deputi Rehabilitasi BNN, di Surabaya, usai membuka kegiatan raker tersebut, Rabu (9/10).
Selain identifikasi kendala, juga dipaparkan keberhasilan dalam bidang rehabilitasi pada rapat kali ini. Pada kesempatan ini, Kepala BNNP Jawa Timur, Bambang Priyambada memaparkan tentang keberhasilan dan inovasi dalam bidang rehabilitasi di wilayahnya. Ia menyampaikan penyerapan anggaran untuk rehabilitasi sudah mencapai 83%, yang mana hal ini sudah sesuai dengan targetnya.
“Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari semangat para staf yang membidangi rehabilitasi,” ungkap Kepala BNNP Jatim.
Terobosan lainnya yang menyita perhatian Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) yang bisa dilakukan dalam waktu 15 menit tanpa meniadakan aspek asesmennya.
Selain itu, BNNP Jatim juga sudah mampu menyediakan ruang klinik yang nyaman, di mana di dalamnya terdapat ruang laktasi, dan ruang bermain untuk anak-anak. Hal ini merupakan perwujudan dari kelengkapan zona integritas.
Ketika ditanyakan tentang inovasi lainnya akan dikembangkan adalah program Sambang Warga. Konsepnya adalah, bidang rehabilitasi dan P2M bahu membahu turun ke masyarakat dalam rangka P4GN. Bidang P2M mengambil peran dengan cara memberikan sosialisasi bahaya narkoba, sedangkan tim rehabilitasinya membuka layanan konseling bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tentang rehabilitasi.
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. :@infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn
#Bersinar
#Stopnarkoba