BNN.GO.ID – Aceh, Alimin tersenyum sumringah. Jagung yang kecil itu kini mulai berubah menjadi lebih besar dan siap panen. Makin besar jagung maka makin besar pula keuntungan yang akan ia dapatkan.
Sebelumnya ia hampir putus asa karena jagung yang ditanam tak sesuai dengan harapannya. Musim kemarau yang datang di awal juga berpotensi menggagalkan panennya, ditambah masalah hama yang datang menyerang. Namun semua itu berubah sejak ia menyirami tanamannya dengan pupuk organik yang diberikan oleh BNNK Gayo Lues.
Pupuk tersebut telah dicobanya juga kepada tanaman coklat miliknya yang dihinggapi ulat. Saat ini menunjukkan kondisi yang menggembirakan, ditandai dengan pertumbuhan besaran daun tanaman. Sebelumnya ia menggunakan obat untuk mengusir ulat tapi tidak berhasil. Ia berharap hal positif ini akan berbanding lurus dengan kualitas dan berat coklat yang dipanen nanti.
Pupuk organik yang digunakan Alimin merupakan inovasi BNNK Gayo Lues untuk menyikapi keterbatasan pupuk yang dimiliki petani. Sekalipun ada, umumnya yang digunakan petani adalah pupuk kimia. Pupuk kimia merusak tanah dan mematikan cacing, padahal cacing mampu menyuburkan tanah.
Menurut Kepala BNNK Gayo Lues Fauzul Iman pihaknya tergerak membuat pupuk ini karena kondisi yang dialami petani. “Kami melihat beberapa petani hampir putus asa karena khawatir gagal panen. Oleh karena itu kami berinisiatif membagikan pupuk ini dan hasilnya kelihatan positif,” kata Fauzul.
Pupuk ini menggunakan bahan-bahan alami sehingga aman bagi tanah. Sebagai uji coba, Fauzul memberikan secara gratis kepada petani di beberapa kecamatan. Untuk memudahkan, saat ini ia menamainya pupuk stop Narkoba.
Komposisi pupuk terdiri dari kotoran kambing atau sapi, gula merah, terasi, 14 jenis mikro organisme dan 7 hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan didapatkan dari daun kelor, madu atau susu. Sedangkan mikro organisme berasal dari proses fermentasi yang dilakukan. Hasil maksimal akan didapatkan jika menggunakan air hujan. Pemakaian air yang mengandung kaporit sangat tidak disarankan.
Untuk cara penggunaannya, setiap 1 liter pupuk organik dicampur dengan 10 liter air. Kemudian disiramkan kepada tanaman sebanyak dua kali pada pagi dan sore. Cara penyiraman dimulai dari daun pada pucuk tanaman, dilanjutkan ke batang dan akar.
Tingkat keefektifan pupuk ini memang perlu dibuktikan lebih lanjut secara ilmiah. Namun melalui contoh inovasi seperti yang dilakukan oleh BNNK Gayo Lues setidaknya dapat menumbuhkan harapan baru bagi para petani untuk lebih optimis dalam menjalani roda hidup. (Dayatif/13mar20)
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. :@infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn
#Bersinar
#Stopnarkoba