Skip to main content
UnggulanBerita UtamaPusat Penelitian, Data dan Informasi

Persiapan Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2021

Badan Narkotika Nasional
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

BNN.GO.ID – Jakarta, Pusat Penelitian, Data dan Informasi (Puslitdatin) mengadakan rapat rancangan Survei Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2021 di Ruang Sudirman Gedung Utama BNN RI, Kamis (12/8). Pertemuan tersebut dihadiri oleh para pejabat tinggi madya dan tinggi pratama BNN RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Badan Pusat Statistik (BPS).

Pelaksanaan survei ini merupakan implementasi dari Inpres No. 2 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Hasil penelitian ini akan dilaporkan ke Lembaga Internasional secara berkala.

Secara umum tujuan penelitian ini untuk memetakan penyalahgunaan narkoba tingkat nasional dan secara khusus untuk mengetahui angka prevalensi penyalahgunaan narkoba tingkat nasional dan perbandingan dengan angka prevalensi dua tahun sebelumnya, menganalisis pola penyalahgunaan narkoba serta menganalisis faktor yang memengaruhi penyalahgunaan narkoba yang meliputi faktor individu, keluarga dan sosial.

Kepala Puslitdatin BNN RI, Drs. Agus Irianto, S.H., M.Si., M.H., mengungkapkan bahwa survei tahun 2021 dilakukan di 34 provinsi dan 102 kabupaten/kota. Lokasi survei pasca refocusing tersebut dipilih secara random oleh BPS dengan memperhitungkan 3 unsur yaitu: ibukota provinsi, kabupaten/rawan dan tidak rawan narkoba.

Baca juga:  Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba Bersama Instansi Pemerintah

Direktur Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei BPS Dr. Sarpono S.Si, M.Sc., mengatakan bahwa adanya refocusing anggaran mengakibatkan adanya penyesuaian penelitian, salah satunya adalah perubahan level estimasi yang semula nasional dan provinsi berubah menjadi nasional saja.

Sementara itu, rancangan survei prevalensi penelitian setelah refocusing pada prinsipnya secara garis besar tidak mengalami perubahan, ungkap Drs. Masyhuri Imron, M.A., selaku Peneliti Ahli Utama Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI.

Hasil survei prevalensi akan sangat strategis karena berada di isu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Output nya akan menjadi masukan terhadap kebijakan ke depan, ungkap Kepala Biro Perencanaan BNN RI Mardiharto Tjokrowasito, SH, LLM.

Di akhir pertemuan, Kepala BNN RI Dr. Petrus Reinhard Golose menyampaikan apresiasi terhadap metode penelitian yang telah dirancang, masukan dan saran dari para peserta rapat. Penelitian ini merupakan kegiatan mulia dan strategis karena tidak semua negara melakukan. Tim peneliti harus segera bergerak agar menghasilkan laporan komprehensif.

“Selamat bekerja, tetap menjaga kesehatan dan keselamatan karena itu adalah yang utama”, ujar Kepala BNN RI. (ADR)

Baca juga:  Direktorat Kerjasama BNN RI Lakukan Asistensi Di Jawa Tengah

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn

#WarOnDrugs
#IndonesiaBersinar

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel