Pemberantasan jaringan sindikat narkoba akan lebih sempurna jika dibarengi dengan perampasan aset yang dimiliki oleh pengedar atau bandar. Namun, mekanismenya cukup memakan waktu sehingga tidak bisa direalisasikan dalam waktu yang singkat. Perlu adanya short cut atau semacam terobosan cepat untuk perampasan aset mereka. Fakta yang terjadi, tanpa ada langkah yang sangat cepat melalui short cut itu, aset mereka kadang kembali ke pelukan sindikat.Demikian disampaikan Kepala BNN, DR Anang Iskandar, usai menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 25,9 kg dari berbagai kasus yang diungkap oleh tim BNN beberapa waktu lalu.Menurut Kepala BNN, perampasan penting dilakukan agar mereka tidak bisa lagi mengendalikan bisnis narkoba dari balik tembok penjara. Di samping itu, aset yang disita dapat dimaksimalkan guna mengakselerasikan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).Sampai saat ini aset yang sudah dirampas belum bisa digunakan untuk operasional untuk P4GN, karenanya perlu ada aturan khusus, ungkap Kepala BNN, di sela-sela kegiatan pemusnahan barang bukti, di BNN, Rabu (1/7).Ketika disinggung tentang progress menuju pembahasan aturan terkait perampasan aset, Kepala BNN mengatakan pihaknya sejauh ini terus bersinergi dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk menuangkannya dalam aturan tertentu. Langkah-langkah dan gagasan tentang pemiskinan untuk para bandar ini sudah kita bicarakan, karena jika tidak mereka masih bisa mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara, imbuh Kepala BNN pada awak media.Kepala BNN juga menambahkan, dalam upaya pemiskinan aset para bandar, para penegak hukum yang tergabung dalam Mahkumjakpol (MA, Kemenkumham, Kejaksaan dan Polri) juga sangat mendukung langkah tersebut.Memang sangat mendukung, tapi yang perlu kita lakukan adalah terus memberikan semangat pada para penegak hukum di bidang narkotika ini, beber Jenderal bintang tiga ini.Pemberian semangat memang perlu untuk diperhatikan terhadap para penegak hukum, melalui insentif dengan pertimbangan bahwa penanganan kejahatan narkoba ini sangat berbeda. Menurut Anang, kasus narkoba itu memerlukan kreativitas dan kerja keras para penegak hukum untuk bisa membongkarnya.Kejahatan narkoba itu victimless, jadi para para penjahatnya itu bisa ditangkap karena ada kerja keras dan inisiatif dari para penegak hukum, sehingga mereka perlu diberikan insentif, pungkas Kepala BNN sambil meninggalkan tempat acara pemusnahan barang bukti. (budi)
Berita Utama
Perlu Short Cut Agar Perampasan Aset Bandar Makin Cepat
Terkini
-
KEPALA BNN RI TEGASKAN KOMITMEN PERANG MELAWAN NARKOBA UNTUK KEMANUSIAAN 28 Agu 2025
-
BNN RESMI TUTUP PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2025, CETAK SDM UNGGUL DAN BERINTEGRITAS 27 Agu 2025
-
RESMI JABAT KEPALA BNN RI, SUYUDI ARIO SETO HADIRI AGENDA PERDANA BERSAMA PRESIDEN PRABOWO 27 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI TEGASKAN ARAH KEBIJAKAN DAN NILAI UTAMA DALAM MELAWAN NARKOBA 26 Agu 2025
-
PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO RESMI MELANTIK SUYUDI ARIO SETO SEBAGAI KEPALA BNN RI 25 Agu 2025
-
PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
-
Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
Populer
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- AKHIRI BENCHMARKING, QCADAAC FILIPINA AKUI STRATEGI P4GN INDONESIA LAYAK DICONTOH 03 Agu 2025
- HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO 01 Agu 2025
- SINERGI BNN-BIN-LEMHANAS, PERKUAT INTELIJEN LAWAN SINDIKAT NARKOTIKA 31 Jul 2025
- PENYEMPURNAAN PERUBAHAN RUU NARKOTIKA, BNN SERAP ASPIRASI PENEGAK HUKUM DAN AKADEMISI DI JAMBI 04 Agu 2025
- BENCHMARKING QCADAAC: STRATEGI KOLABORASI PENCEGAHAN NARKOBA DI INDONESIA JADI INSPIRASI FILIPINA 31 Jul 2025