Senin, 18 April 2016 – Di sela-sela UN General Assembly Special Session on the World Drug Problem (UNGASS) yang saat ini sedang berlangsung di New York, hari ini ilmuan telah mempresentasikan temuan kunci dan rekomendasi dalam pencegahan HIV, penanganan, dan kepedulian pada para pengguna Narkotika.Ilmu pengetahuan saat ini telah menjadi sebuah mitra mendasar untuk pengembangan keseimbangan, berdasarkan bukti, kebijakan obat yang efektif dan manusiawi. Ini adalah sesuatu hal utama yang penting apabila kita menginginkan pencegahan infeksi HIV baru diantara mereka yang menggunakan Narkotika dan berakhir dengan AIDS di tahun 2030, ungkap Deputi Direktur Eksekutif UNODC, Aldo Lale-Demoz yang hadir dalam acara tersebut.Berbagi peralatan penyuntikan adalah kunci menuju HIV dan wabah hepatitis C dan secara terus-menerus mereka akan menyebar diantara para pengguna Narkotika dengan jarum suntik, mengacu pada ilmuan di acara hari ini. Bukti juga menunjukan ke arah positif yang merupakan gabungan diantara penggunaan stimulan, hubungan sex, dan perilaku beresiko menggunakan jarum suntik. Namun, seperti temuan mengungkapkan tetap ada perbedaan signifikan di antara apa yang telah dilakukan oleh ilmu pengetahuan dan apa yang terjadi pada realita yang sedang dilaksanakan di negara-negara yang paling terpengaruh HIV dan hepatitis C.Model matematis dan alat ilmiah lainnya tersedia untuk menginformasikan pembuatan keputusan, ungkap para ilmuan dalam pernyataannya, yang mendesak bahwa alat-alat ini menjadi semakin bertambah diterapkan dalam program dan kebijakan pengembangan di ranah penggunaan Narkotika dan HIV.Pengakuan bahwa setiap penularan baru HIV berarti merupakan biaya di masa depan untuk perawatan HIV seumur hidup dan infeksi oportunistik, pernyataan yang digarisbawahi bahwa ini penting untuk negara-negara untuk meninjau pengeluaran HIV, kesehatan dan program pengawasan obat terlarang yang lebih luas untuk memastikan bahwa sumber daya dapat dialokasikan untuk campur tangan berdasarkan pada bukti.Kegiatan ini disponsori oleh Rumania, Jerman, Kazakhstan, Norwegia, serta Swiss, dan juga UNODC bersama United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), dan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).Kegiatan ini merupakan hasil tindak lanjut dari konsultasi ilmiah UNODC pada tahun 2014, yang berlangsung di sela-sela sidang the High Level Review yang ke-57 dari the Commission on Narcotic Drugs (CND) dan konsultasi ilmiah UNODC 2016S, yang berlangsung pada 11 Maret 2016 di sela-sela Sidang ke-59 dari CND. (dikutip dari www.unodc.org) #stopnarkobaB/BRP-51/IV/2016
Berita Utama
Peran Penting Ilmu Pengetahuan dalam Pengembangan Keseimbangan, Kebijakan Narkotika Berorientasi Kesehatan pada UNGASS 2016
Terkini
-
BNN HADIRI LOKAKARYA NASIONAL: DORONG KOLABORASI DEMI WUJUDKAN INDONESIA BERSIH NARKOBA 13 Okt 2025
-
BNN DAN KEMENAKER TEKEN PKS, DORONG PENEMPATAN SERTA PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA PASCA REHABILITASI 12 Okt 2025
-
BNN dan UI PAPARKAN HASIL STUDI KUALITATIF BUDAYA DAN KRIMINOLOGIS DI 14 LOKASI RAWAN NARKOBA 11 Okt 2025
-
BNN KEMBALI RAIH OPINI WTP DARI BPK, ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2024 10 Okt 2025
-
DWP BNN RI IKUTI AJANG KREASI VIDEO INSPIRATIF, MERIAHKAN HUT KE-26 DWP 10 Okt 2025
-
BNN AUDIENSI DENGAN PEMKAB GAYO LUES, MATANGKAN PERSIAPAN LAUNCHING TAHAP AKHIR GDAD 09 Okt 2025
-
BNN DAN DISWAY.ID BAHAS POTENSI KOLABORASI P4GN 08 Okt 2025
Populer
- BNN DAN ESQ CORP SINERGIKAN PENCEGAHAN NARKOBA BERBASIS NILAI SPIRITUAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER 08 Okt 2025
- BNN DAN PP MUHAMMADIYAH SEPAKAT PERKUAT SINERGI DAKWAH ANTI NARKOBA 01 Okt 2025
- BNN GELAR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN BNN TAHUN 2025 15 Sep 2025
- OPERASI SENYAP BNN RI: 18 HARI, 11 TITIK, 11 JARINGAN RUNTUH 15 Sep 2025
- JALIN SINERGI DENGAN MEDIA, KEPALA BNN RI GELAR NGOPI BARENG WARTAWAN 16 Sep 2025
- KUNJUNGI BALI, KEPALA BNN RI TINJAU LANGSUNG KANTOR BNN KOTA DENPASAR 18 Sep 2025
- BNN DAN UNTAR SUSUN LANGKAH KOLABORATIF PERKUAT KAMPUS BERSINAR 16 Sep 2025