Sejak dua atau tiga dekade lalu Indonesia hanya dikategorikan sebagai negara transit peredaran narkoba. Akan tetapi sejak akhir tahun 90-an kondisi tersebut mulai berubah, selain sebagai negara konsumer, Indonesia juga mulai dikenal sebagai negara produsen narkoba.Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), menyebutkan sekitar 50 orang meninggal karena narkoba setiap harinya. Selain itu pada tahun 2015 prevalensi penyalah guna narkoba di Indonesia diperkirakan mencapai 2,8% atau setara dengan 5,1-5,6 juta orang, yang didominasi oleh kaum muda. Adapun nilai kerugian akibat konsumsi narkoba diprediksi sebesar 48 hingga Rp 50 triliun pertahunnya. Untuk di provinsi DKI Jakarta sendiri prevalensi penyalah guna sebesar 7%, dengan rincian pecandu suntik ±10 ribu dan pecandu non suntik ±15 ribu.Namun demikian, tingginya angka prevalensi tersebut belum dapat diimbangi oleh jumlah dan kapasitas tempat rehabilitasi yang ada. Saat ini baru 0,47% penyalahguna yang menjalani perawatan. Sedangkan sisanya(99,53%) belum terakses oleh layanan rehabilitasi atau masih berada di tengah masyarakat (keluarga, sekolah, tempat kerja, penjara, komunitas).Untuk tahun 2013, Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) BNN telah memberikan dukungan layanan rawat jalan kepada 19 Rumah Sakit/Klinik Swasta, melalui nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani tanggal 29 Mei 2013 kemarin. Bentuk dukungan yang diberikan berupa pengadaan urine test, obat-obatan, biaya-biaya perawatan, visit Dokter dan Perawat, asesmen medis dan psikososial, konseling individu dan kelompok, rujukan dan transport klien.Adapun lembaga rehabilitasi swasta yang telah memperoleh dukungan tersebut, yaitu RS Bunda Thamrin, Klinik Intan Medika, Klinik Rehabilitasi Narkoba Pekanbaru, Klinik Sunter, RS Sanatorium Dharmawangsa, Klinik Komplek Permata, BPU Pascalis, RS MH Thamrin, Klinik Al-Jahu, RS Dharma Nugraha, BPU Dewa Medika, RSK Dharma Graha, RS Islam Karawang, Balkesmas Sejahtera Mitra Afia, Klinik Medika Antapani, RSI Sultan Agung, RS A.H.Djunaid, Klinik Talitakum, dan Klinik dr. Bachtiar Razak.Selain itu dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM di tempat-tempat rehabilitasi swasta, Direktorat PLRKM juga telah memberikan pelatihan peningkatan kompetensi bagi para petugas medis yang ada. Setiap petugas kesehatan diharapkan dapat melaksanakan program rawat jalan dan berintegrasi dengan profesi lain sesuai kebutuhan klien. Melalui upaya ini diharapkan program pemulihan bagi para penyalahguna narkoba yang ada dapat berjalan dengan lebih maksimal.
Artikel
PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS MEDIS LEMBAGA REHABILITASI KOMPONEN MASYARAKAT
Terkini
-
CAPAIAN BNN 2025: SINERGI, KOLABORASI, DAN INOVASI DALAM WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 20 Des 2025 -
DARI DATA KE AKSI: BNN PERKUAT STRATEGI PENANGGULANGAN NARKOBA BERBASIS RISET KOMPREHENSIF 19 Des 2025 -
CANANGKAN KAMPUNG HARAPAN BERSINAR, BNN TEGASKAN TEKAD PULIHKAN KAMPUNG RAWAN 18 Des 2025 -
BNN GELAR PEMULIHAN KAMPUNG HARAPAN BERSINAR MELALUI SENAM SEHAT DAN BAKTI SOSIAL 18 Des 2025 -
NAPAK TILAS KEPALA BNN RI, KUNJUNGI ALMAMATER DAN BERI INSPIRASI DI SMAN 65 JAKARTA 18 Des 2025 -
BNN MUSNAHKAN LEBIH DARI 300 KG NARKOTIKA HASIL PENGUNGKAPAN KASUS DI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA 18 Des 2025 -
BNN TERIMA ASET PROPERTI SENILAI RP 4 MILIAR DARI DJKN 17 Des 2025
Populer
- HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Nov 2025

- BNN–BAIS TNI BERHASIL AMANKAN BURONAN INTERNASIONAL DEWI ASTUTIK DI KAMBOJA 03 Des 2025

- BNN RI OPERASI GABUNGAN DI BERLAN JAKARTA TIMUR: AMANKAN 24 ORANG, SALAH SATUNYA SEORANG BANDAR 26 Nov 2025

- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENT CENTER)DALAM RANGKA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 26 Nov 2025

- KEPALA BNN RI RAIH PENGHARGAAN PADA DETIKCOM AWARDS 2025 26 Nov 2025

- PEDULI SEMERU, BNN SALURKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KE LUMAJANG 26 Nov 2025

- BNN GENJOT PERCEPATAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI 02 Des 2025
