Skip to main content
Berita SatkerBidang Pemberdayaan MasyarakatFoto

Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat

Oleh 14 Okt 2024Oktober 16th, 2024Tidak ada komentar
Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 
Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat

Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN melalui Direktorat Pemberdayaan Alternatif laksanakan Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat, pada tanggal, 10 – 11 Oktober 2024 dalam rangka P4GN.

BNN.GO.ID. Cirebon, 10 s.d. 11 Oktober 2024. Karpo B. Nursi (Sekretaris Perusahaan) sebagai ini moderator menyampaikan Prakata pembuka bahwa kegiatan merupakan tindak lanjut dari penandatanganan PKS tanggal 19 September 2024, dan mempersilahkan para pimpinan untuk menyampaiakan sambutan/arahan. Sambutan Pertama oleh Warsim (Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis) menyampaikan a. ProfilPerusahaan(Sejarah Perusahaan) b. Produk2 yang dihasilkan PG Rajawali II (Gula, Pertanian, Perikanan, Peternakan, Garam, Perdagangan, Sawit, Manufaktur, Teh, Perdagangan danlogistik) c. Proses Bisnis PG RajawaliII: 1) Input ProduksiTebu Giling, 2) Proses Pengolahan di Pabrik; 3) Output Produkhasil, 4) Penjualan Distribusi Produk d. ProductKowledge e. Kinerja Operasional f. Kapasitas produksi yang diharapkan 9000 ton tebu/hari saat ini blm terpenuhi karena banyak lahan perusahaan yang belum dimanfaatkan untuk penanamantebu. 3. Sambutan dan Arahan oleh Bp Brigjen Pol Drs. Edi Swasono, MM (DirekturPemberdayaanAlternatif BNN) menyampaikan: a. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan PKS antara Deputi Dayamas dan PG Rajawali II dalam program Alternative development serta mendukung ekonomi kerakyatan pada masykawasan rawan narkoba. b. Memberikan ilustrasi atas sukses story program GDAD di Kab. Gayo Lues yang telah mmemberdayakan 3.300 petani dengan luas lahan 4.500 ha kopi yang berhasil mengekspor ke Starbucks dengankontrakrata265ton/bln c. Bedanya dengan Tebu yang supplynya yang masih kurang, kalau narkoba supplynya belum habis2, dan akan menjadi masalah yg besar jika tdk ditangani d. Ada 3 target dalam program Alternative Development: 1) Masyygpernahterpapar/terlibat 2) masyarakat berkategorimiskin 3) masyarakat pada Kawasan peredaran gelap narkoba. 4. Sambutan dan Arahan oleh Bp.Kombes Pol. Tunggul SInatrio, S.I.K., M.H. (Kepala BNNK Cirebon menyampaikan: a. Kegiatan ini akan mengintervensi 3 desa di Indramayu dengan Kategori Bahaya yaitu Desa Tugu, Tunggul Payung dan Amis yang terdapat mantan pecandu dan tergolong desa kategori miskin. b. BNNK dan PG Rajawali II telah mempersiapkan peserta yang akan dilibatkan dalam Life Skill sebanyak 150 orang c. Melalui kegiatan ini diharapkan akan berdampak positif bagi masyarakat melalui pemanfaatan lahan perusahaan utk penanaman tebu dan beralih profesi dan memperbaiki kinerja perusahaan dalam efisiensi produksi gula. 5. Pembahasan Teknis kegiatan Bimbingan Teknis Life Skill yang akan datang: a. Disepakati jumlah peserta yang akan dilatih dari ke3desa berjumlah 75 orang b. Pelaksanaan LifeSkill di Lab Agro PG Jati tujuh. 5. Pembahasan Teknis kegiatan Bimbingan Teknis Life Skill yang akan datang: a. Disepakati jumlah peserta yang akan dilatih dari ke3desa berjumlah 75 orang b. Pelaksanaan LifeSkill di Lab. Agro PG Jatitujuh c. Materi yang akan disampaikan dalam Bimtek Lifeskill terdiri dari: 1) Materi BNN (P4GN) sebanyak 3 sesi dan 1 Sesi Kuesioer SKM 2) Materi PG Rajawali II sebanyak 4 Sesi (budidaya, praktek, analisa usaha tani dan pengenalan perusahaan kepada peserta) 6. Pembahasan rencana kunjungan lapangan ke PG Jatitujuh dan peninjauan lahan untuk agenda esok hari. BpKarpoB.Nursi(Sekretaris PG Rajawali II) membuka Forum Rapat dan selanjutnya mempersilahkan kepada General Manager PG Rajawali II HGU Jatitujuh dan Subang Bp Sigit Ermunanto menyampaikan Paparan Bisnis Kemitraan BudidayaTebudenganMayarakat. 2. GMPGRajawali IIHGU Jati tujuh dan Subang, menyampaikan: a. Perusahaan mempunyai asset lahan HGU seluas 12.000 hadiKab. Indramayu dan Majalengka Dlm fasilitasi permodalan bagi masyarakat budidaya Tebumelalui BankJabar Banten & Bank Bukopin Penyediaan Sarana Produksi didukung beberapa perusahaan PT Pupuk Indonesia, Pupuk Kujang, Petrokimia dan Pusri. Seluruh hasil tebu dibeli PT PG Rajawali II & diberikan bersih setelah dipotong biaya produksi selama proses budidaya. Petani mitra akan menjadi anggota Bumdes setelah bergabung. Dlm budidaya didampingi 1 orang petugas PG dengan luas dampingan 300ha/petugas KUR difasilitasi PG mulai dari persyaratan, proses hingga penyaluran ke Bank h. Dlm 1 kali tanam 4x panen (4 th), Th1 biaya 41 jt/ha, berikutnya 29 jt/ha. SHU Th1 11 jt/ha (1,8 jt/bln/petani), berikutnya13 jt/ha (2,2 jt/bln/petani). Irjen Pol. Drs. Heri Maryadi, M.M. (Deputi Dayamas BNN): a. Kondisi saat ini bisnis narkoba oleh para bandar telah memperdaya masyarakat, hasil perhitungan prevalensi penyalahguna telah melakukan transaksi lebih dari 500 T, uang masyarakat terbuang sia – sia. b. c. d. e. Upaya penanganan narkoba melalui DIPA BNN sekitar 1,5 T sangat jauh dibanding modal sindikat yg sangat besar utk memperdayakan masyarakat Saat ini ada trend penyalahgunaan narkoba pada pekerja perkebunan/pertambangan, narkoba dianggap sbg dopping padahal menimbulkan ketergantungan, bahkan ada petugas juru bayar perusahaan yg ditagih bandar narkoba karenapekerja tdk sanggup membayar narkoba. Melalui kerja sama ini diharapkan dpt memperbaiki kehidupan masy, bagi mantan pelaku tindak kejahatan narkoba spy tdk Kembali menjadi sampah masy. Kerja2 kita ini bersama PG Rajawali II adalah ikhlas untuk memberdayakan masyarakat BJP Drs Edi Swasono, M.M. (DirDayatif): a. Dalam implementasi keg Life skill akan berfokus pada 3 kriteria peserta yaitu 1) Mantan TP Narkoba/Korban; 2) masy Miskin dan 3) masyarakat Rentan berada di Kws Rawan Naroba b. Hasil yang diharapkan masy mampu menjadi produktif, mandiri, dan tidak kembali ke TP narkotika. BJP Drs Edi Swasono, M.M. (Dir Dayatif): c. Pekerja Perkebunan/Tambang yang rentan penyalahgunaan dan edar gelap narkoba di Sumatera dan Kalimantan. d. Masyarkat Miskin akan rentan untuk menjadi Kurir Narkoba e. Kegiatan saat ini yg dekat dengan lokasi PG dan kedepan semakin focus pada target baik dlm lokasi dan usia produktif Drs.Yuki Ruchimat, Msi. (Dir PSM) a. Perlu adanya Satgas atau penggiat di lingkungan PG Rajawali II sbg wujud partisipasi perusahaan dalam P4GN b. Pada kegiatan mendatang akan disinergikan melalui penyampaian materi Bahaya Lahgun dan Edar Gelap Narkoba dari Tim Direktorat PSM KBPT unggul Sinatrio (Kepala BNNK Cirebon): a. Menindaklanjuti pemenuhan peserta life skill di 3 desa (Amis, tugu dan tunggul payung) sesuai 3 kriteria masy (miskin, rentan dan mantan TPN/Penyalahguna), Masy dilatih untuk membuka usaha baru bidang pertanian komoditas tebu. b. Pentingnya ada satgas dimasy dan agen pencegahan narkoba c. Banyak masy yg ingin bergabung dlm mengembangkan usaha (bang ekonomi) melalui budidaya komoditas tebu.

Baca juga:  Direktorat Pemberdayaan Alternatif Mengelar Bimtek Stakeholder di Aceh Besar

Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat

Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat

Pemetaan Potensi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Barat

#IndonesiaDrugFree   #IndonesiaBersinar

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel