Penanganan pengguna narkoba memasuki fase baru yang lebih humanis. Seluruh stakeholder yang membidangi masalah narkoba setuju pengguna narkoba harus diselamatkan dengan cara rehabilitasi. Agar program pemulihan pengguna narkoba ini produktif, sinkron, dan sinergis, maka para pelaksana harus bertindak proporsional dan profesional. Demikian diungkapkan Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat BNN, Dr Budio Prasetyo, di sela-sela Rapat Koordinasi Pengemban Fungsi Rehabilitasi Tentang Penyelamatan Pengguna Narkoba, di Gedung BNN, Rabu (19/3). Karena itulah BNN menggelar diskusi atau rapat koordinasi dengan para pelaku rehabilitasi baik dari lembaga adiksi berbasis masyarakat juga instansi terkait untuk membahas berbagai persoalan yang dihadapi dalam konteks rehabilitasi, imbuh Dr Budio. Direktur PLRKM menambahkan, hingga saat ini masih banyak tantangan yang harus diatasi, seperti masih minimnya pengguna yang melapor ke IPWL, dan keterbatasan sarana dan prasarana pusat rehabilitasi. Jika ditinjau dari berbagai perspektif, belum maksimalnya IPWL dapat diatasi dengan optimalisasi program penjangkauan yang intensif. Sejauh ini, banyak yayasan yang aktif menjangkau sekaligus mendampingi para pengguna atau pecandu untuk berobat atau datang ke tempat rehabilitasi. Adi, salah seorang penjangkau dari Yayasan Mutia Maharani mengatakan hingga saat ini pihaknya masih tetap semangat untuk melakukan penjangkauan. Namun, masalahnya, hampir semua yayasan bergantung dari donasi atau funding dari institusi lainnya seperti Global Fund. Menurutnya, tidak selamanya yayasan itu akan terus mendapatkan pendanaan sehingga saat ini sudah banyak yayasan yang mulai gelisah karena suatu saat pendanaan itu akan terputus. Sementara itu, terkait masalah minimnya pusat rehabilitasi yang ada, Indra dari Rumah Cemara mengusulkan agar BNN lebih fokus untuk memberdayakan potensi masyarakat dibanding membangun pusat-pusat rehabilitasi baru. Banyak yayasan atau LSM yang memiliki SDM terlatih dalam bidang adiksi, jadi sebaiknya BNN lebih memaksimalkan potensi seperti itu, saya pikir tidak perlu membangun lagi pusat-pusat rehabilitasi karena tentu akan menyedot anggaran yang tidak kecil, usul Indra.
Berita Utama
Pelaksanaan Rehabilitasi Harus Proporsional dan Profesional
Terkini
-
PEMUSNAHAN BARANG BUKTI DAN DEKLARASI ANTI NARKOBA, AKSI NYATA MASYARAKAT PAMEKASAN MENUJU INDONESIA BERSINAR 05 Jun 2025
-
GELAR JOINT WORKING GROUP, BNN DAN NCB INDIA BAHAS PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOTIKA LINTAS NEGARA 05 Jun 2025
-
BNN PAPARKAN TANTANGAN PEMBERANTASAN NARKOTIKA KEPADA MAHASISWA HUKUM UNDIP 04 Jun 2025
-
BNN GELAR UPACARA PERINGATAN HARLAH PANCASILA TAHUN 2025 03 Jun 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI UPACARA PERINGATAN HARLAH PANCASILA YANG DIPIMPIN PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO 02 Jun 2025
-
BUPATI REJANG LEBONG SAMBANGI BNN, INISIASI PEMBENTUKAN BNNK 29 Mei 2025
-
TRIDARMA PERGURUAN TINGGI UNTUK INDONESIA BERSINAR: KOMITMEN SINERGIS BNN DAN UNIVERSITAS MH. THAMRIN 29 Mei 2025
Populer
- DUA TON SABU DISITA, BNN RI-POLDA KEPRI-BEA DAN CUKAI-TNI AL GAGALKAN UPAYA PENYELUNDUPAN SABU TERBESAR SEPANJANG SEJARAH 26 Mei 2025
- BNN PAPARKAN STRATEGI 2025-2029, KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS SIAP DUKUNG PENANGANAN NARKOBA SEBAGAI BAGIAN DARI RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 10 Mei 2025
- SESTAMA BNN RI HADIRI FORUM SEKRETARIS K/L: PERKUAT SINERGI PEMBERDAYAAN UMKM 08 Mei 2025
- TEMUI WARGA KAMPUNG KIAPANG, KEPALA BNN RI: KEMISKINAN BUKAN ALASAN UNTUK MENJADI BAGIAN SINDIKAT KEJAHATAN NARKOBA 09 Mei 2025
- BAHAS PENGUATAN P4GN, KEPALA BNN RI TERIMA AUDIENSI DPRD PURWAKARTA 15 Mei 2025
- BNN DAN LPSK PERKUAT SINERGI DALAM PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN KASUS NARKOTIKA 16 Mei 2025
- BNN GELAR PEMBEKALAN UJI SERTIFIKASI KONSELOR ADIKSI SECARA DARING 15 Mei 2025