Sejumlah 25 orang Delegasi Bangladesh kembali mengunjungi BNN, Kamis (11/7). Para delegasi tersebut diterima secara langsung oleh Kepala BNN, Drs. Heru Winarko, S.H. didampingi oleh para Deputi dan jajarannya di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur. Dalam kunjungan kerja kali keduanya ini Delegasi Bangladesh bermaksud untuk melakukan studi banding dengan BNN terkait dengan inovasi dalam layanan masyarakat yang terintegrasi dengan internet atau yang kerap disebut dengan e-service.
Dr. Tarun Kanti Sikder selaku Additional Secretary, Ministry of Primary and Mass Education Bangladesh menyampaikan bahwa pihaknya sangat tertarik dengan inovasi yang dilakukan BNN dalam penanganan permasalahan narkotika di Indonesia. Menurutnya Bangladesh dan Indonesia sama-sama adalah negara berkembang, sehingga apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya dalam layanan masyarakat terkait penanganan permasalahan narkotika yang terintegrasi perlu untuk dikembangkan di Bangladesh.
Menanggapi hal tersebut Kepala BNN dalam paparannya menjelaskan tentang berbagai strategi BNN dalam penangan permasalahan narkotika melalui pendekatan berimbang, yaitu supply dan demand reduction. Supply reduction dilakukan dengan upaya pemberantasan yang dilakukan kepada para bandar maupun kurir narkoba, sementara demand reduction dilakukan dengan berbagai upaya seperti pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi bagi para penyalahguna narkotika. Layanan masyarakat dengan berbasis e-service yang terintegrasi pun dimiliki oleh BNN dalam bidang-bidang tersebut di atas.
Dalam bidang rehabilitasi misalnya, BNN memiliki aplikasi yang dapat diakses langsung oleh masyarakat dari telepon genggam mereka untuk melakukan lapor diri bagi para penyalahguna narkoba yang ingin melakukan rehabilitasi. Data tersebut akan bersifat rahasia dan hanya akan dapat dibuka oleh pihak BNN dalam melakukan tindak lanjut proses rehabilitasi. Sementara dalam bidang lain seperti pemberdayaan masyarakat yang merupakan upaya BNN dalam meningkatkan produktivitas dan ekonomi di daerah rawan narkoba, BNN menyediakan toko online stopnarkoba.com. Melalui toko online tersebut masyarakat di daerah rawan narkoba yang telah diberikan pelatihan oleh BNN dapat menjual berbagai hasil kerajinan tangan mereka ke seluruh wilayah Indonesia bahkan mancanegara.
“Di samping gencar melakukan pemberantasan, saat ini kami fokus untuk mengatasi demand dengan melakukan kerja sama, pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi,” ungkap Kepala BNN dalam bilateral meeting bersama Delegasi Bangladesh.
Selain berbagai e-service layanan terpadu masyarakat sebegaimana disebutkan di atas, Heru BNN juga menyebutkan bahwa BNN memiliki pusat penelitian, data, dan informasi. Pada bagian inilah kemudian berbagai data dan informasi diolah secara terintegrasi oleh BNN untuk memantau berbagai program yang berjalan dan melakukan berbagai pengembangan.
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI