Skip to main content
Berita Utama

Pelajar SMA BPSK, Binaan BNN Pertama Jadi Penyuluh Narkoba Jempolan

Oleh 21 Jun 2012Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Program pembentukan kader yang diimplementasikan oleh Direktorat Advokasi BNN di lingkungan pelajar sekolah telah menghasilkan bibit-bibit penyuluh yang cukup jempolan. Salah satu hasil binaan BNN yang berhasil para pelajar dari sekolah SMA BPSK Jakarta Timur. Dalam kurun 4 bulan ini, beberapa pelajar pilihan dari SMA tersebut tergolong aktif melakukan sosialisasi narkoba kepada rekan-rekannya.Jodi, salah seorang pelajar SMA BPSK kelas 11, telah menunjukkan potensinya dengan menjadi seorang penyuluh tentang masalah narkoba baik di lingkungan sekolahnya, ataupun di luar sekolahnya. Setelah melalui pembinaan, dan pelatihan, Jodi mulai menunjukkan potensinya menjadi seorang penyampai informasi yang cukup bagus di hadapan audiens.Menjadi seorang penyuluh narkoba, bukanlah hal yang cukup mudah. Jodi mengakui pada awalnya ia cukup sulit untuk meyakinkan audiens untuk dapat menyerap informasi yang ia sampaikan. Tapi perlahan, kesulitan tersebut dapat ia patahkan, karena ia terus berlatih untuk menjadi pembicara yang baik.Kami terus berlatih untuk dapat menyampaikan materi tentang narkoba, agar para audiens percaya dengan apa yang kita sampaikan. BNN sangat mendukung saya untuk meningkatkan kapasitas saya untuk menjadi penyampai informasi yang kapabel, ujar Jodi.Saat ditanya kenapa tertarik menjadi penyuluh narkoba, Jodi mengatakan bahwa berita media massa tentang narkoba yang sering muncul setiap harinya, telah mendorong dirinya untuk ingin menggali lebih dalam tentang masalah tersebut .Kemudian, ia secara tidak sengaja diundang oleh BNN untuk menghadiri kegiatan pembentukan kader anti penyalahgunaan narkoba . Setelah itu, Jodi semakin paham dan tertarik untuk mengembangkan wawasan tentang narkoba lebih komprehensif.Usai kegiatan pembentukan kader, Jodi dan rekan-rekan satu sekolahnya ternyata tinggal diam. Mereka membentuk beberapa tim penyuluh narkoba. Satu tim terdiri dari 5 orang dengan masing-masing tugasnya. Secara terperinci ia menyebutkan bahwa dua orang bertugas menjadi pemateri, satu orang untuk dokumentasi , satu orang pembuta modul, dan satu orang lainnya membantu di lapangan untuk menertibkan audiens.Salah satu kegiatan konkret yang berhasil dilakukan oleh Jodi dan rekan-rekannya adalah melaksanakan sebuah seminar tentang narkoba di sebuah SMP di Jakarta Selain itu, mereka juga aktif mendatangi SMP-SMP di sekitar Jakarta Timur untuk berdiskusi masalah narkoba.Terbiasa menyampaikan informasi narkoba di depan publik, membuat Jodi dan rekannya semakin percaya diri untuk tampil menjadi penyuluh narkoba.Dalam kegiatan pembentukan kader anti penyalahgunaan narkoba, pada Kamis (27/6) kemarin, Jodi dan rekan satu timnya didaulat untuk mempresentasikan masalah narkoba di depan peserta pembentukan kader.Kalian gak mau mati sia-sia akibat narkoba kan?, tegas Jodi dengan lantang di depan seratusan peserta yang berasal dari belasan sekolah di Jakarta Timur dan Pusat.Selanjutnya, Jodi memberikan tips-tips pada peserta untuk menjauhkan diri dari ajakan atau rayuan penyalahgunaan narkoba. Menurut Jodi, hal pertama yang harus diingat adalah kita jangan takut dikatakan tidak tidak gaul karena tidak menggunakan narkoba.Kita cuek saja, meski dibilang tidak gaul akibat tidak menggunakan narkoba, atau rokok, yang penting kita tunjukkan prestasi, jadi jangan gampang goyah karena tekanan rekan sebaya kita, imbuh Jodi.Ia juga menjelaskan bahwa untuk menolak penyalahgunaan narkoba, maka pelajar harus menunjukkan sikap yang tegas dengan berkata tidak.Jika ada orang lain yang membujuk kita untuk menggunakan narkoba maka dengan lantang kita harus mengatakan tidak pada orang tersebut. Kemudian, jika mereka masih menekan dan terus membujuk, maka kita harus segera tinggalkan tempat itu, imbuh Jodi.Hal penting lainnya yang harus jadi perhatian adalah, pelajar harus dapat mengendalikan sikapnya ketika mendapat tekanan atau stress. Banyak pelajar yang mengalihkan rasa stresnya itu dengan rokok, alkohol atau narkoba.Ketika stress atau galau melanda, maka kita harus alihkan kepada hal yang positif, seperti kegiatan olahraga, music atau kegiatan positif lainnya, kata Jodi.Sebelum menutup pembicaraannya, Jodi mengatakan akan terus berkomitmen untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya preventif dari penyalahgunaan narkoba dengan lebih meluas dari mulai lingkungan terkecil hingga lingkungan yang lebih besar. Bersama temannya, Jodi terus membangun mimpi untuk dapat melaksanakan seminar nasional tentang bahaya penyalahgunaan narkoba suatu saat nanti. (BK)

Baca juga:  HADIRI SIDANG DISERTASI, KEPALA BNN RI BERI DUKUNGAN JAJARANNYA

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel