Skip to main content
Berita SatkerBidang Pemberdayaan MasyarakatFoto

Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali

Oleh 26 Jun 2023Juni 27th, 2023Tidak ada komentar
Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 
Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali

Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali pada tanggal, 24 – 25 Juni 2023

BNN.GO.ID. Bali, 24 dan 25 Juni 2023. Pointer dalam pertemuan tersebut antara lain:
1. Masyarakat Binaan di Kelurahan Kuta, Kec. Kuta, Kab Badung*
– Pada tahun 2022 BNNP Bali mengintervensi Kawasan Rawan Narkoba di Kelurahan Kuta dengan program P4GN sinergi antara Pemberdayaan Alternatif, Kelurahan Bersinar dan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dengan nama IBM KUBERSINAR
– Ketua Tim Pemberdayaan Alternatif menyampaikan bimbingan teknis tentang pentingnya menjaga wilayah bersih narkoba melalui peran para tokoh masyarakat, pendamping dan IBM, mengingat Kelurahan Kuta merupakan wilayah yang rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. tentang mekanisme kerja dalam berperan sebagai pendamping masyarakat. Pendamping dan IBM yang sudah dibentuk supaya menjalankan tugas dan fungsinya dengan benar supaya program P4GN dalam berjalan berkelanjutan di Kelurahan Kuta.
– Berdasarkan penuturan Wakil Ketua IBM dan Pengurus menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi bahaya narkoba terus dilaksanakan secara mandiri oleh Pengurus IBM, namun tetap melalui pendampingan dari BNNP Bali baik materinya maupun juga personel P2M dan Rehabilitasinya.
– Pengurus IBM Kubersinar Bu Heny mengungkapkan bahwa pelaksanaan kewirausahaan berjalan sambil terus berupaya mencari pasar yang potensial. Kegiatan Kewirausahaan yang dilatih oleh pemberdayaan alternatif berupa kue-kue tradisional modern, catering, serta kopi barista.
– Kue-Kue sudah sering mendapat orderan untuk catering atau event termasuk dalam kegiatan gladi panitia HANI 2023 konsumsi juga menggunakan jasa konsumsi dari masyarakat binaan kelurahan kuta. Untuk alat pembuat Kopi (barista) belum punya sehingga mengharap ada uluran tangan dari BNN.
– Tim Dayatif memberikan Advise terkait perlunya bermitra dengan dunia usaha melalui CSR, seperti dengan BI (alat/mesin), BRI (permodalan/KUR), Pegadaian (saprodi) dan Pertamina (kemasan) seperti beberapa wilayah binaan dayatif yg telah mendapatkan CSR. Masyarakat (pendamping/IBM) spy membuat proposal mengajukan permohonan CSR dan didampingi oleh pemda ataupun BNNP dalam pengajuannya baik melalui audiensi ataupun surat pengantarnya.

Baca juga:  Relawan Anti Narkoba UBL Dilantik Kepala BNN

2. Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan Kec. Kuta Utara, Kabupaten Badung
– Di LP Kelas II A Kerobokan, Tim Pemberdayaan Alternatif diterima oleh Kasubsi Bimbingan Masy dan Kemasyarakatan dan Koordinator Medis.
– Tim Dayatif menyampaikan maksud dan tujuan Kunjungan Kerja untuk sharing informasi dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh BNN baik Lokus, Sasaran serta bentuk kegiatan dan keluaran yang harus diperoleh dibandingkan dengan kegiatan pemberdayaan warga binaan Lapas selama menjalani proses penahanan. Supaya menjadi bahan untuk literasi dalam penyusunan juknis pemberdayaan alternatif yang sedang dalam proses penyusunan.
– Di dalam Lapas saat ini narapida berjumlah 900 orang diantaranya ada sekitar 50 org Napi yg berkewarganegaraan asing ,
dari kapasitas 1500 orang, disebabkan karena Lapas dalam proses renovasi dan banyak yang dititipkan ke Lapas lain. Jumlah narapidana kasus narkoba sebanyak 70%, mereka kebanyakan merupakan kurir, pengedar, ada juga sebagai penanam ganja dan bandar narkoba.
– Napi Narkotilka berusia produktif yaitu 20-45 tahun. Dalam rangka rehabilitasi bagi napi lapas tahun ini mempunyai target dalam setahun 20 orang rehabilitasi medis dan 40 orang rehabilitasi sosial, tahun sebelumnya 60 medis 100 sosial sesuai dengan penganggaran yang diperoleh.
– Narkoba yang sering disalahgunakan adalah Shabu, Ganja dan Ekstasi. Rata-2 para napi sebagai kurir/pengedar sekaligus penyalahguna. Sehingga apabila napi ada yang mengalami sakau maka lapas mempunyai ruang isolasi dan klinik untuk penyembuhan/rehabilitasi dan penyakit penyerta lainnya yg di derita para Napi/ Warga Binaan.
– Lapas juga memiliki tempat bimbingan Kerja (bimker) dengan berbagai keterampilan seperti bakery, memasak, kerajinan (perak, kuningan), menjahit, pertukangan, sablon, pertanian, perikanan dimana hasilnya di pasarkan melalui pameran2, event2, stand. Ada juga group music Atrabase musik (Anak terali besi)
– Dalam hal agama jg sangat diperhatikan, pembinaan rohani dari 5 agama ada di lapas. Adanya dukungan dari 17 yayasan pelayanan gereja, kementerian agama jg membina 5 agama. Waktu kegiatan dibuat padat sehingga warga binaan bisa cepat move on dengan aktifitas keagamaan.
– Kegiatan Razia narkotika jg sering dilakukakan, pernah ada yang positif ternyata ada yang menggunakan shabu cair yang dibawa oleh pengunjung seperti aqua, diproses oleh napi menggunakan panic yang dipanaskan kemudian menjadi kerak shabu. Walaupun dari segi kualitas memang kurang bagus.
– Kegiatan positif lain yang dilakukan secara rutin yaitu kegiatan PBB dibina TNI seminggu 2x, Konseling terapi setiap hari jumat atau sesuai kebutuhan bisa tiap hari.
– Dalam kunjuangan kerja tersebut tim Dayatif berkesempatan meninjau tempat narapinada termasuk tempat bimbingan kerja, workshop, kantin yang semua dikelola oleh narapidana. Juga berkesempatan wawancara langsung dengan narapidana kasus narkoba.

Baca juga:  Pemetaan Potensi Pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Jawa Timur

Dalam program Pemberdayaan Alternatif pada masyarakat kawasan rawan narkoba identik dengan peningkatan keterampilan hidup melalui kegiatan bimbingan teknis kepada masyarakat (sasaran), sehingga penyelenggara program perlu mengetahui potensi wilayah dan juga sumber daya pelatih/pengajarnya. Oleh karena itu dalam dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif, tim melakukan pengamatan terhadap usaha yang bisa dikembangkan pada masyarakat, kegiatan yang dilakukan antara lain:
3. Peninjauan Usaha di Patra Collection di Batu Bulan, Gianyar *
– Patra Collection bergerak di bidang Kerajian (souvenir) dengan berbahan batu mulia, perak dan kerang. Dengan bahan baku berasal dari Lokal bulat (perak), Lokal dan Import (Batu Mulia), dan Lokal Indonesia (Kerang)
– Usaha dibidang tersebut telah mempunyai pangsa pasar di lokal/dalam negeri juga Thailand, Australia Amerika dan Eropa, pernah melakukan pameran sebanyak 3 kali di Luar Negeri. Penjualan ke LN tergantung permintaan buyer.
– Pekerja di Outlet sebanyak 16 orang dan beberapa pengrajin yang berasal dari Buleleng, Karang Asem dan Bangli.
– Bentuk hasil jadi produknya berupa Anting, Cincin, Kalung, Gelang , Bros dan Dekorasi lainnya.
– Menurut Manager Ibu Komang Rusmiyati, Patra Collection juga dapat membuat kerajinan / asesoris dengan bahan baku kuningan dan perunggu namun sesuai dengan pesanan.
– Di Patra Collection, Tim Dayatif mendapat kesempatan untuk meninjau ruang produksi didampingi oleh Bapak Dwi Graha (anak dr pemilik Patra Gems )sambil melihat produk2 yang tersedia di Gudang penyimpanan.
– Berkaitan dengan program pemberdayaan alternatif, Patra Collection siap untuk bekerjasama jika nanti dijadikan pelatih atau instruktur Lifeskill mengingat produk2nya mempunyai pasar yang potensial dan sdh di ekspor ke Manca negara.

Baca juga:  Pemetaan Kawasan SDA dan SDM dalam rangka Identifikasi Kawasan Kultivasi tanaman Terlarang di Provinsi Sumatera Utara

4. Awak Spirit Orgonite di Sukawati, Gianyar, Bali*
– Tim Dayatif berkesempatan mewawancarai Bapak Nyoman Astawa, sebagai Pemilik Usaha Awak Spirit Orgonite.
– Sebagai pengrajin orgonite, dimulai sejak memadukan bahan-bahan dari alam (kristal, emas, baja/besi,perunggu, tembaga dan perak)
– Orgonite merupakan pembersih alami, penyembuh dan sumber energi positif. Orgonite adalah nama yang diberikan ilmuwan Wilhelm Reich untuk energi vital yg ada di bumi ini. Orgonite menyerap energi negatif beserta racun2 kimiawi di sekitar kita, merubahnya menjadi energi positif dan melepaskannya kembali ke atmosfir.
– Orgonite juga terbukti menekan efek radiasi yang bisa merusak kesehatan manusia, membantu menyembuhkan / meringankan migrain, sakit kepala, pusing, mual dan insomnia.
– Orgonite mempunyai banyak fungsi tergantung dari komposisi dan jenis kristal / logam yang dipakai, antara lain fungsinya :
– Menetralisir racun dan radiasi udara
– Menghilangkan chemtrails dan menjaga udara bersih
– Meningkatkan pernafasan dan membantu penderita asma
– Membantu mempercepat proses penyembuhan
– Meningkatkan daya tahan tubuh
– Menyembuhkan sakit kepala dan migrain dll.
# Produk lain berupa Rudraksha (The Eyes of Lord Shiva), dianggap sebagai manifestasi paling ampuh dari Angkatan cosmic. Rudraksha dianggap mempunyai manfaat sebagai berikut:
a). Untuk Ketenangan pikiran
b). Meningkatkan konsentrasi
c). Menghasilkan impuls listrik tertentu yg dikirim ke otak melalui proses respon kulit galvanik merangsang pusat otak tertentu yg informasi transfer
d). Dielektrik mereka dan sifat magnetic melalui dan efek perubahan positif dalam neurofisiologi dll.

Jepang juga merupakan salah satu pangsa pasarnya, tiap tahun ada pembelian sejak 2011 hingga saat ini, karena di jepang terdapat komunitas yang menyukai orginite. Nyoman Astawa pernah diundang di sunjoku Jepang mjd pembicara.

Berkaitan dengan program pemberdayaan alternatif, Nyoman Astawa siap untuk bekerjasama jika nanti dijadikan pelatih atau instruktur Lifeskill mengingat produk2nya mempunyai pasar yang potensial karena ada komunitas yang menyukai orgonite.

Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali

Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali

Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali

Kunjungan Kerja dalam rangka Pengembangan Program Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Bali

#War on Drugs
#speed up never let up

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel