
Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Gayo Lues melakukan kolaborasi dalam program alternative development untuk mengubah kultivasi ganja menjadi tanaman produktif. Kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN, dimana seluruh jajaran pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah diminta untuk ikut andil dalam upaya P4GN.
Pada program alternative development tahun 2022 ini Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat menjadikan Gampong Penosan Kecamatan Blang Jerango, Kabupaten Gayo Lues yang berada di Provinsi Aceh sebagai pilot project. Penanaman perdana berupa jagung hibrida dan kopi sebagai pengganti kultivasi tanaman narkotika tersebut berlangsung pada Selasa, 24 Mei 2022.
Dalam kesempatan tersebut Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Drs. Tagam Sinaga, M.M. juga melakukan penyerahan mesin penggiling kopi dan mesin pemecah jagung secara simbolis kepada kelompok tani mandiri kopi dan jagung serta meresmikan gudang yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat penyimpanan kopi dan jagung. Drs. Tagam Sinaga, M.M. dalam penanaman perdana tersebut menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran Pemda Aceh, khususnya Kabupaten Gayo Lues atas kolaborasi yang dibangun. Ia berharap program ini dapat menjadi solusi yang akan memberikan dampak positif dalam peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Kabupaten Gayo Lues.
“Terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah Provinsi Aceh, pemerintah Kabupaten Gayo Lues, BNN Provinsi Aceh dan jajaran, Camat Blang Jerango, para Keucik dan para petani yang telah serius dalam mengembangkan program alternative development ini,” ungkap Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN.
Sementara itu, wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani, S.Pd. yang hadir mewakili Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru, M.S.P. dalam kesempatan tersebut kembali menegaskan dukungannya terhadap program alternative development.
“Tujuan utama dari program ini adalah pengalihan budidaya ilegal ganja dengan komoditi alternatif guna terwujudnya masyarakat Aceh yang bersih narkoba, sejahtera, mandiri, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Selain Pemda Gayo Lues dukungan program alternative development juga datang dari para pimpinan daerah terkait. Hal ini terlihat dari hadirnya sejumlah anggota Forkopimda Kabupaten Gayo Lues pada penanaman perdana tersebut. Alternative development ini pun diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan yang tidak hanya membangun sektor ekonomi saja, tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya.
Biro Humas dan Protokol BNN RI