
Perkembangan teknologi yang semakin meningkat serta perubahan strategi peredaran narkotika, menuntut Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia untuk selalu beradaptasi dan berinovasi terhadap penyesuaian sarana dan prasarana yang lebih mumpuni. Kesiapsiagaan teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki BNN khususnya pada Direktorat Intelijen dalam mengikuti perkmbangan era revolusi 4.0 merupakan suatu langkah penting untuk menjaga ketajaman dan efektivitas intelijen dalam menghadapi ancaman bahaya dari modus kejahatan narkotika yang dinilai semakin kompleks dan bersifat dinamis.
Peningkatan serta adopsi teknologi memainkan peran kunci dalam memfasilitasi transformasi penyelidikan intelijen berbasis teknologi sehingga dapat memberikan kemudahan dalam pengumpulan, analisis, srta penyajian informasi data intelijen dengan cara yang efektif dan efisien.
Untuk menunjang hal tersebut, Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose, meresmikan monitoring center yang telah direnovasi menjadi Ruang Counter Narcotics Investigation Technology (CNIT) – Parama Radmila Gaurav. Renovasi yang dilakukan pada Ruang CNIT bukan hanya pembaharuan fisik, tetapi juga merupakan sebuah langkah menuju penguatan intelijen dan kemampuan analisis yang lebih baik dalam memahami serta menghadapi ancaman peredaran narkotika.
“Dengan adanya peningkatan yang dilakukan sebagai upaya dalam menghadapi tantangan kejahatan narkotika yang semakin nyata, saya berharap melalui adanya fasilitas yang menunjang tugas penyelidikan berbasis intelijen teknologi ini dapat menjadi energi baru bagi pengungkapan narkotika di Indonesia kedepannya,” ujar Kepala BNN.
Pada akhir acara, Kepala BNN RI didampingi oleh Para Pejabat menandatangani prasasti sebagai tanda telah diresmikannya ruang CNIT. Dengan perjuangan dan ketekunan, inovasi, serta kerja sama yang berkelanjutan, bersama-sama dapat melindungi generasi mendatang dari bahaya peredaran gelap narkotika untuk mewujudkan Indonesia Bersinar, Bersih Narkoba!
Biro Humas dan Protokol BNN RI