Upaya penanggulangan bahaya narkoba senantiasa memerlukan perhatian dan partisipasi dari berbagai pihak, salah satunya adalah institusi pemerintah.Oleh karenanya Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (PLRIP) BNN menggandeng Kementerian Sekretariat Negara untuk turut mensosialisasikan dilingkungannya, terkait peran keluarga dalam pemulihan penyalahguna narkoba.Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Setneg ini (20/9) diikuti oleh sekitar 80 peserta yang berasal dari lingkungan pegawai Setneg. Hal ini merupakan implementasi dari pelaksanaan Inpres 12 Tahun 2011 yang mengharuskan setiap kementerian / lembaga ikut serta dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).Kegiatan yang dihadiri oleh Darma Wanita dan Keluarga Besar Kementerian Sekretariat Negara ini, menampilkan narasumber Dr. Kusman Suriakusumah, Sp.Kj, MPH selaku Deputi Rehabilitasi BNN dan Dr. Aisyah Dahlan dari LSM Yayasan Rekan Sebaya. Menurut Kusman, program rehabilitasi baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta harus didukung oleh semua pihak, salah satunya adalah pihak keluarga.Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dijelaskan bahwa bagi setiap penyalah guna narkoba wajib untuk menjalani rehabilitasi medis dan sosial. Hal ini tentunya akan mudah dilakukan jika pihak keluarga si penyalah guna ikut berperan secara aktif dalam pemulihan penyalah guna narkoba. Setiap penyalah guna narkoba membutuhkan bantuan dari pihak lain, termasuk keluarga sebagai faktor pendukung dalam proses pemulihan. Secara umum setiap penyalah guna akan mengalami perubahan emosi, psikis dan fisik serta mengalami disorientasi ruang dan waktu.Sementara itu Aisah Dahlan, selaku salah satu praktisi yang selama ini aktif dalam upaya rehabilitasi, mengatakan bahwa dalam penggunaan jangka pendek (dibawah enam bulan) umumnya belum akan terlihat adanya perubahan perilaku terhadap penyalah guna narkoba. Perubahan itu akan terlihat setelah penggunaan jangka panjang, seperti perubahan emosi, perilaku dan fisik, sesuai dengan efek dari narkoba yang dikonsumsi.Kegiatan diskusi ini berjalan hangat dengan antusiasnya peserta untuk mendapatkan informasi tentang penyalah gunaan narkoba dan ditambah dengan hadirnya testimony dari mantan penyalah guna narkoba yang telah menjalani dan masih terus menjaga proses pemulihannya.Drg. Melly selaku salah satu peserta yang sehari-hari bertugas di Poliklinik Setneg, mengapresiasi dengan diadakannya kegiatan seperti ini. Menurutnya pemerintah harus dapat menstimulasi peran keluarga melalui peningkatan edukasi dan advokasi, untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam pemulihan bagi setiap penyalah guna narkoba.
Artikel
KELUARGA MILIKI PERAN STRATEGIS BANTU PEMULIHAN PENYALAH GUNA NARKOBA
Terkini
-
BUKA PELATIHAN DASAR CPNS, SESTAMA TERANGKAN VISI DAN MISI KELEMBAGAAN BNN 20 Agu 2025
-
BNN PERKUAT LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA MELALUI MONITORING TERPADU IBM DAN STANDARDISASI SNI 8807:2022 20 Agu 2025
-
SESTAMA BNN RI HADIRI ACARA PISAH SAMBUT WAKAPOLRI 20 Agu 2025
-
BNN HADIRI PERINGATAN UPACARA DETIK-DETIK PROKLAMASI DAN PENURUNAN BENDERA MERAH PUTIH 18 Agu 2025
-
BNN GELAR UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-80 RI 17 Agu 2025
-
JELANG HUT KE-80 RI, BNN HADIRI RENUNGAN SUCI 17 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN RI DALAM PENYAMPAIAN RUU APBN 2026 16 Agu 2025
Populer
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO 01 Agu 2025
- SINERGI BNN-BIN-LEMHANAS, PERKUAT INTELIJEN LAWAN SINDIKAT NARKOTIKA 31 Jul 2025
- BENCHMARKING QCADAAC: STRATEGI KOLABORASI PENCEGAHAN NARKOBA DI INDONESIA JADI INSPIRASI FILIPINA 31 Jul 2025
- BNN JADI RUJUKAN BENCHMARKING PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOTIKA OLEH FILIPINA 31 Jul 2025
- AKHIRI BENCHMARKING, QCADAAC FILIPINA AKUI STRATEGI P4GN INDONESIA LAYAK DICONTOH 03 Agu 2025