Skip to main content
Berita Utama

Kasih Sayang Keluarga Benteng Kokoh Cegah Narkoba

Oleh 27 Mei 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Remaja sekarang rasa ingin tahunya sangat tinggi, banyak hal baru yang sekarang memasuki dunia pergaulan remaja, ada yang bisa dipandang benar dan ada juga yang salah, tergantung remaja sekarang mengikutinya. Melihat dari pergaulan yang salah seperti tawuran, terlibat penyalahgunaan narkoba, merupakan suatu permasalahan bagi orangtua. Apapun masalah tersebut kita harus bergotong-royong dalam menghadapinya.Hal itu diungkapkan, Paulina G. Padmohoedojo, Tim Asistensi Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Focus Group Discussion (FGD), Rabu 22 Mei 2013 bagi ibu-ibu anggota Majelis Taklim RT 02 Kemang Raya di Kemang Raya No. 9A Jakarta Selatan.Selanjutnya Paulina mengatakan, kita merasa takut dalam menghadapi masalah narkoba karena pengaruhnya sangat besar bagi remaja yang merupakan generasi penerus bangsa, Tetapi yang perlu dan dapat kita lakukan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan cara meningkatkan iman dan taqwa. Mencegah anak menyalahggunakan narkoba juga bisa disiasati dengan cara memberikan kasih sayang. Kasih sayang keluarga yang sehat dan bahagia merupakan benteng yang kokoh untuk mengatasi segala ancaman, termasuk didalamnya ancaman narkoba, kata Paulina.Paulina menjelaskan, anak-anak di bawah umur 15 tahun beresiko tinggi untuk mulai menggunakan narkoba. Karena itu diperlukan keterampilan menolak narkoba yang seharusnya dapat diajarkan sebelum anak berusia 9 tahun atau selambat-lambatnya pada usia 12 tahun, karena pengenalan bahaya penyalahgunaan narkoba harus dilakukan sejak dini, Tugas orangtua ada 5 M yaitu Mengasuh, Mendidik, Mengelola, Membimbing dan Menjaga anak, ujarnya.Menurutnya, penyebab penyalahgunaan narkoba adalah tersedianya narkoba, salah bergaul, salah pola asuh, dan kepribadian anak lemah. Peran orangtua untuk mencegah anak menyalahgunakan narkoba adalah peningkatan harga diri anak dengan tidak membandingkan anak yang satu dengan yang lain, jangan mengkritik, menghina, mengejek dan mempersalahkan anak, lebih baik fokus pada kelebihan anak dan jangan mencoba untuk memiliki anak yang sempurna.Orangtua sebagai teladan (role model) merupakan contoh teladan lebih efektif daripada kata-kata. Kasih sayang, rasa aman dan perhatian sangat diperlukan. Kasih sayang orangtua sepenuhnya dapat diterima sebagaimana adanya dan tanpa syarat. Memberikan senyuman dan pelukan pada anak. Disipliln sangat penting dalam kehidupan anak, perlu ada aturan dan pedoman dalam keluarga, kesepakatan dari kedua orangtua dalam penanaman disiplin diperlukan, dalam penanaman disiplin berfokus pada masalahnya bukan anaknya, hukuman fisik mempunyai efek mengundang pembalasan, rasa sakit hati dan benci.Komunikasi dalam keluarga mempunyai peran yang cukup menentukan pada kesejahteraan dan keharmonisan keluarga. Memperhatikan dan mendengarkan pendapat anak sangat penting dalam komunikasi. Orangtua sebagai pengawas juga perlu memperhatikan gejala-gejala maupun pergaulan yang ada pada anak. Orangtua juga perlu mengkomunikasikan dampak buruk penyalahgunaan narkoba yang merupakan ancaman besar bagi kesehatan seperti menyebarkan penyakit seperti HIV/AIDS dan Hepatitis, merusak otak dan syaraf.Salah seorang anggota majelis taklim menyampaikan pendapatnya tentang anaknya yang masih duduk dibangku SMP dan dibatasi dalam pergaulan, sebaiknya jangan semua dibatasi tetapi harus seimbang. (pas)Sumber : “http://indonesiabergegas.com/”

Baca juga:  Paskah : Momentum Peningkatan Kinerja dan Solidaritas

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel