Skip to main content
Siaran Pers

Ingin Kontribusi Untuk Bangsa, Komunitas Disabilitas Proaktif Tanggulangi Narkoba

Oleh 30 Mei 2014Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Komunitas disabilitas memiliki hak yang sama dalam memberikan sumbangsih untuk bangsa dan negara, termasuk dalam penanggulangan masalah narkoba. Komunitas ini meminta tidak hanya jadi objek Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), tapi juga sebagai subjek nyata yang mendukung gerakan P4GN di negeri ini secara proaktif. Demikian diungkapkan Prof Irwanto Ph.D, seorang peniliti HIV/AIDS dari Unika Atma Jaya dan sekaligus tokoh pemerhati masalah disabilitas saat bertemu dengan Dr Diah Setia Utami, Deputi Rehabilitasi BNN, di ruang rapatnya, Jumat (31/5). Menurut Prof Irwanto, komunitas disabilitas butuh kesetaraan dalam konteks penanganan narkoba. Komunitas kami perlu dirangkul karena komunitas disabilitas itu juga bisa jadi sasaran empuk sindikat narkoba, ungkap Prof Irwanto. Perlu Imunitas Agar Tidak Jadi Sasaran SindikatTerkait dengan potensi kerawanan komunitas disabilitas, Irwanto menjelaskan, dalam kasus peredaran narkoba, sindikat pasti membidik komunitas seperti ini karena komunitas disabilitas bisa berpontensi menjadi sasaran empuk sindikat narkoba. Seperti kita yang pakai kursi roda, dan masuk bandara, mana ada orang curiga kita bawa barang terlarang, yang pasti kita akan dilayani dan diberikan akses yang mudah untuk masuk ke satu tempat, dalam kasus seperti ini kita tentu harus waspada, agar jangan sampai sindikat memperdaya, imbuh Irwanto. Dalam kasus penyalahgunaan narkoba, kaum disabilitas juga rentan mengonsumsi narkoba. Prof Irwanto memberikan contoh sebuah situasi di mana seseorang yang mengalami disabilitas pada saat dewasa (bukan dari lahir). Tentu situasi ini akan potensial bagi orang seperti ini untuk menyalahgunakan narkoba sebagai pelarian dari rasa depresi atau keterpurukan jiwanya, tandas Irwanto. Bangun Sebuah Program Inklusif Karena itulah, komunitas ini perlu imunitas agar tidak mudah terperdaya, dan tidak mudah terjebak dalam godaan penyalahgunaan narkoba. Untuk membangun imunitas dan membuka ruang peran serta kaum disabilitas dalam penanganan masalah narkoba, Prof Irwanto melayangkan gagasan program inklusif berupa workshop tentang P4GN bagi komunitas disabilitas. Menanggapi hal ini, Deputi Rehabilitasi BNN mendukung penuh rancangan program seperti ini. Dalam waktu singkat ke depan, formulasi kegiatan workshop ini akan segera dirancang dan dieksekusi. Deputi Rehabilitasi menilai kegiatan seperti itu sangat penting, karena dua pihak akan saling belajar dan menggali apa kebutuhan program ke depan yang bisa diciptakan untuk para penyandang disabilitas dalam mengatasi masalah narkoba. Dalam kesempatan ini tentu kita bisa belajar banyak dari komunitas disabilitas, di sisi lainnya, kita bisa berbagi pengalaman pada mereka baik dari berbagai aspek, baik dari segi pemberantasannya, seperti bagaimana mengenali narkoba dan tidak mudah diperdaya oleh rayuan sindikat, atau dari sisi pencegahan, rehabilitasi hingga pemberdayaan masyarakat yang bisa dicari formulanya agar komunitas ini bisa banyak berperan, pungkas Deputi Rehabillitasi. Ke depan jika BNN serius menciptakan terobosan-terobosan program yang melibatkan komunitas disabilitas, maka BNN akan menjadi pelopor pertama di dunia yang melakukannya, karena hingga saat ini, tidak ada satupun negara di dunia yang telah mengimplementasikan program seperti ini.

Baca juga:  Kepala BNN RI Bahas Peningkatan Kerja Sama Dengan Pejabat Baru ABF

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel