Skip to main content
UnggulanBerita UtamaBerita Satker

HADIRI SENIOR LEVEL MEETING DENSUS 88, KEPALA BNN RI PANTAU KEJAHATAN TERORISME GUNA ANTISIPASI NARCOTERRORISM

Oleh 29 Jan 2024Februari 2nd, 2024Tidak ada komentar
HADIRI SENIOR LEVEL MEETING DENSUS 88, KEPALA BNN RI PANTAU KEJAHATAN TERORISME GUNA ANTISIPASI NARCOTERRORISM
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., menghadiri Senior Level Meeting Densus 88, Senin (29/1). Kehadiran Kepala BNN RI dalam pertemuan tersebut dilakukan guna memantau perkembangan terkini ancaman terorisme di Indonesia yang juga dapat memiliki keterkaitan dengan kasus narkotika sebagaimana kejahatan narcoterrorism yang dihadapi di berbagai belahan dunia.

Pada pertemuan tersebut, Kepala Detasemen Khusus Anti Teror 88, Irjen Pol. Sentot Prasetyo, S.I.K., mengungkapkan telah terjadi tren positif pada kasus terorisme di tahun 2023 yaitu nihil, dimana sebelumnya pada tahun 2022 terdapat 4 kasus. Hal tersebut menurut Sentot menunjukan adanya keberhasilan dalam penegakan hukum maupun deradikalisasi.

Sentot Prasetyo menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja sama yang dibangun oleh para stakeholder selama ini. Ia berharap soliditas dalam bekerjasama dapat terus ditingkatkan dan digelorakan baik dalam tindakan preventif maupun penegakan hukum sehingga terorisme tidak lagi memiliki ruang di Indonesia.

Sementara itu, kondisi berbeda disampaikan Dr. Sajjan M. Gohel, seorang narasumber dari Asia Pasific Foundation yang hadir secara virtual. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Sajjan menyampaikan kemungkinan adanya narcoterrorism di wilayah Timur Tengah, khususnya Afghanistan. Sebagaimana diketahui Afghanistan adalah salah satu negara yang masuk dalam jaringan narkotika golden crescent.

Baca juga:  Advokasi Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Mahasiswa

Dr. Sajjan dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan adanya pergeseran produksi jenis narkotika di Afganistan yang disinyalir berkaitan dengan aksi terorisme. Afganistan yang terkenal sebagai pemasok heroin saat ini mulai banyak menanam ephedra yang merupakan bahan baku pembuatan sabu organik.

#indonesiabersinar

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel