
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Narcotics Control Bureau (NCB) India kembali memperkuat kerja sama bilateral dalam upaya pemberantasan narkotika melalui forum Joint Working Group Discussion yang digelar secara virtual pada Rabu (4/6). Pertemuan ini merupakan agenda tahunan yang telah memasuki tahun ke-7 sejak pertama kali digelar oleh keduanya.
Dalam forum yang bersifat strategis ini, BNN dan NCB India melakukan pertukaran informasi terkini terkait dinamika peredaran gelap narkotika, modus operandi penyelundupan, keberadaan clandestine lab, jaringan sindikat narkotika internasional, hingga keterlibatan warga negara masing-masing dalam kasus penyelundupan narkoba.
Delegasi India yang dipimpin oleh Director General NCB, Mr. Anurag Garg, mengungkapkan tantangan signifikan yang tengah dihadapi negaranya dalam memerangi kejahatan narkotika. Negara India yang terletak di antara dua kawasan rawan narkoba dunia, yakni Golden Triangle dan Golden Crescent menghadapi sejumlah tantangan seperti peningkatan jumlah clandestine lab dan produksi narkotika sintetis, penyelundupan kokain dan ganja hidroponik, serta penggunaan drone untuk menyelundupkan narkoba di sepanjang perbatasan India-Pakistan.
Sementara itu, pimpinan Delegasi Indonesia, Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Agus Irianto, pada pertemuan Joint Working Group Discussion ke-7 bersama NCB India tersebut menyampaikan kondisi perdagangan gelap narkotika di Indonesia yang saat ini masih didominasi oleh sabu dan ganja. Deputi Hukker BNN RI tersebut menjelaskan terkait narkotika yang beredar di Indonesia yang sebagian besar merupakan kiriman dari luar.
“Sebagian besar narkotika yang beredar di Indonesia merupakan kiriman dari luar negeri, terutama berasal dari kawasan Golden Triangle,” ujar Agus.
Berdasarkan data BNN, wilayah pantai timur Sumatera serta perairan barat dan utara Kalimantan disebut sebagai titik-titik rawan penyelundupan narkotika ke Tanah Air. Namun demikian, Agus menegaskan bahwa BNN telah memiliki sejumlah kebijakan strategis dalam menghadapi tantangan tersebut, antara lain melalui penguatan intelijen, pengawasan di wilayah pesisir dan perbatasan, peningkatan kerja sama dan kolaborasi lintas negara, dan lain-lain.
Usai melakukan diskusi, pertemuan ini pun menghasilkan beberapa rekomendasi sebagai langkah tindak lanjut kerja sama ke depan. Sejumlah rekomendasi tersebut antara lain pertukaran informasi best practice dan teknologi mutakhir dalam pencegahan perdagangan narkoba di laut dan wilayah pesisir, berbagi informasi real-time terkait keterlibatan kedua warga negara dalam jaringan narkoba, pertukaran informasi dalam identifikasi dan penggolongan New Psychoactive Substances (NPS), berbagi informasi tentang mekanisme dan teknologi pengungkapan pengiriman narkotika di pelabuhan, serta mengorganisasikan program pelatihan bagi anggota BNN oleh NCB pada waktu yang disepakati.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN