Skip to main content
Berita UtamaBerita SatkerSekretariat Utama

Fenomena Transformasi Patronase Bandar Narkoba, Mengancam Keberlangsungan Hidup Bangsa Dan Negara

Fenomena Transformasi Patronase Bandar Narkoba, Mengancam Keberlangsungan Hidup Bangsa Dan Negara
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Perputaran uang dari bisnis gelap narkotika yang begitu besar, sangat menarik minat para sindikat narkotika untuk memperluas jangkauan pasar narkotika di Indonesia. Hasil bisnis gelap narkotika juga digunakan untuk membangun propaganda dan menaklukan siapapun yang mengganggu bisnis tersebut.

Inspektur Utama Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Drs. Wahyono, M.H., CFrA., CGCAE., dalam sambutan Kepala BNN RI yang disampaikannya saat membuka Workshop Penggiat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Launching Bimtek Life Skill Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba se-Indonesia, di JW. Marriott, Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/7), mengatakan bahwa propaganda sindikat narkotika juga dilakukan kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.

“Masyarakat disiapkan untuk menjadi cangkang pelindung bagi aktivitas bisnis gelap narkotika,” ujarnya.

Pasalnya, kehadiran sindikat narkotika dengan dukungan keuangan yang besar menjadi solusi atas permasalahan kebutuhan hidup masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Dikatakan lebih lanjut, atas kedermawanannya, para sindikat narkotika atau bandar ini diposisikan sebagai pihak yang tanggap, peduli, dan memberikan solusi konkret atas permasalahan kebutuhan hidup masyarakat.

Baca juga:  Jalan Sehat Memperingati HANI 2017  

Fenomena transformasi “patronase” oleh kelompok masyarakat kepada bandar narkotika sedang berkembang di sejumlah daerah. Berdasarkan data intelijen BNN, saat ini teridentifikasi sebanyak 899 wilayah lingkungan masyarakat di Indonesia yang telah terjadi fenomena tersebut. Bandar telah menjadi patron sosial atau figur sentral baru yang sangat dihormati dan dilindungi atas jasa kebaikan dan kepedulian mereka kepada masyarakat sekitar.

Bahkan di beberapa daerah, hubungan antar bandar dan masyarakat sudah sangat erat dan sulit diurai. Masyarakat secara sukarela bersedia melakukan perlawanan kepada aparat petugas yang akan melakukan penindakan kepada bandar narkotika.

Fenomena ini akan sangat membahayakan bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Apabila fenomena transformasi patronase bandar narkotika semakin membesar dan meluas, maka upaya memutuskan hubungan patronase ini akan semakin rumit. Negara akan menghadapi tantangan yang sangat besar.

Oleh karena itu, upaya memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami hakikat ancaman narkotika dan langkah-langkah penanganan dini harus terus dilakukan. Penguatan kapasitas juga perlu dilakukan kepada berbagai elemen bangsa untuk bersama-sama secara kolaboratif melakukan penanganan narkotika secara multi-dimensional.

Baca juga:  Pengguna Lebih Baik Direhabilitasi daripada Dipenjara

BNN sebagai leading institution dalam P4GN senantiasa berupaya melakukan berbagai langkah strategis melalui semangat kolaborasi sebagai spirit kebersamaan melawan kejahatan narkotika untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Bersinar, Bersih Narkoba.

#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel